Datuk Seri Ulama Setia Negara, Ustadz Abdul Somad
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Datuk Seri Ulama Setia Negara, Ustadz Abdul Somad (UAS) turut hadir dalam pertemuan menyikapi aksi penolakan rencana kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Riau. Dalam aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut terdapat pencatutan nama Organisasi Masyarakat (Ormas) dan juga tokoh masyarakat Riau.
"Maka kalau orang batil bicara, orang betul diam nanti yang batil itu lama-lama merasa betul, dan orang betul merasa batil. Dan masyarakat yang tidak mengerti lalu melihat itu campur aduk bingung abu-abu. Maka, alim ulama, tokoh masyarakat Riau mesti memberikan pernyataan. Alhamdulillah pada hari ini tokoh-tokoh, ulama dan masyarakat Riau hadir," cakap UAS, dalam pertemuan yang digelar Senin (7/12/2020).
Sebelum membacakan pernyataan sikap, UAS meminta setiap perwakilan dari masing-masing Ormas dapat memberikan pernyataan atau statement yang mana nantinya video ataupun tulisan tersebut akan disebarluaskan melalui media cetak, online ataupun media sosial.
"Maka malam ini satu orang yang memberikan pernyataan satu statement, direkam dengan vidio, ditulis oleh media, lalu kemudian ada penyataan bersama. Begitulah kita menunjukkan bahwa di Riau ini masih ada alim ulama, masih ada tokoh masyarakat. Mudah-mudahan pertemuan ini diridhoi oleh Allah SWT," pungkasnya.
Sementara itu Hj Azlaini Agus yang juga merupakan tokoh masyarakat Riau menegaskan bahwa sekelompok orang yang melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kehadiran HRS di Riau pada tanggal 23 November lalu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Karena itu rasanya tidak lah mungkin ada tokoh masyarakat Riau yang secara sadar menolak kedatangan imam besar HRS. Karena itulah jelas bahwa mereka yang melakukan aksi tanggal 23 November 2020 itu jelas lah orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang telah mencatut nama banyak orang," ujarnya.
Karena menilai saat ini situasi sudah sangat tidak kondusif, Azlaini Agus beserta ulama dan tokoh masyarakat Riau lainnya berkumpul untuk menyatakan sikap dan menegaskan bahwa aksi tanggal 23 November itu bukan aksi dari para tokoh-tokoh dan juga ulama Riau.
"Karena itu hari ini kita membuat pernyataan bahwa aksi tanggal 23 November itu bukan lah aksi dari tokoh-tokoh masyarakat Riau yang sejatinya. Itu adalah aksi dari segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu kita meminta mereka yang sudah mencatut nama itu wajib bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan," katanya.
Hj Azlaini Agus juga berharap proses hukum yang sedang dijalani oleh Ketua FPI Pekanbaru M Al Husnie Thamrin dan anggota FPI Pekanbaru M Nur Fajri harus dikontrol dan harus berjalan dengan baik.
"Kalau memang dia bersalah, pasal mana yang dia langgar?" ujarnya.