Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski animo masyarakat tinggi terhadap vaksin, nyatanya tingkat vaksinasi di Riau yang sudah tuntas melaksanakan vaksin kedua baru berkisar 16,6 persen saja.
Vaksinasi di Provinsi Riau dari target 4.475.860, persentase vaksin pertama baru di angka 25 persen sedangkan untuk vaksin kedua baru di angka 16,6 persen.
Dari penjelasan Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, setidaknya ada dua hal yang menjadi sebab tingkat vaksinasi rendah di Riau. Yakni karena vaksin impor, dan yang mengalokasikan vaksin tiap - tiap daerah adalah Kemenkes.
"Distribusi vaksin itu kan yang mengalokasikan dari pusat, bukan hanya Riau tapi 34 provinsi kan. Namun memang, kita sudah minta vaksin yang didistribusikan di Riau lebih banyak lagi," kata Mimi, Jumat (10/9/2021).
Mimi menjelaskan, pada Bulan Juni lalu, pendistribusian vaksin ke Riau mengalami stagnan, karena lebih diprioritaskan ke Pulau Jawa, dimana saat itu mengalami peningkatan kasus yang cukup tajam.
"Tapi sejak Agustus, setiap minggu sudah ada datang, tapi belum cukup target per hari 30 ribu. Sekarang ini, distribusi ke kabupaten kota lagi, karena yang punya wilayah mereka. Strateginya sudah kita bicarakan bersama di kabupaten kota," kata Mimi lagi.
Terkait proses pendistribusian vaksin dari pusat, kata Mimi, vaksin merupakan vaksin impor, tentunya menunggu berapa banyak yang datang baru bisa didistribusikan.
"Kemudian dibagi Kemenkes, setelah mendapatkan registrasi dari BPOM baru bisa didistribusikan, tentu perlu waktu kan," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |