

![]() |
Ilustrasi. Riau batal dapat bantuan 1 juta vaksin. FOTO: Arusbaik.id
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Provinsi Riau batal mendapatkan vaksin 1 juta dosis bantuan dari Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) pusat.
Padahal vaksin 1 juta dosis itu diharapkan bisa mempercepat pelaksanaan vaksin bagi petani perkebunan di Riau. Mengingat
Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, bahkan luas perkebunan di provinsi ini mencapai 3,4 juta hektar lebih.
"Vaksin untuk perkebunan sebenarnya sudah ada, tapi masih sedikit. Alokasi untuk perkebunan tetap ada, tapi masih sedikit jumlahnya," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kamis (7/10/2021).
"Sebenarnya untuk perkebunan ini vaksin gotong royong yang kita harapkan, tapi jumlahnya belum maksimal," tambahnya.
Sebab menurut Gubri, alokasi bantuan vaksin dari Gapki pusat untuk Riau itu sesuai harapan, tak sampai 100 ribu dosis.
Padahal sebelumnya Provinsi Riau akan mendapat bantuan 1 juta vaksin bagi para petani, pekerja sektor perkebunan, dan masyarakat desa produktif dari Gapki.
"Bantuan vaksin dari Gapki sudah ada, tapi sedikit jumlahnya. Makanya saya tak datang kemarin (vaksinasi Gapki). Jumlahnya di bawah 100 ribu, tidak sampai 1 juta. Tidak sesuai seperti apa yang disampaikan, awalnya disampaikan 1 juta, ternyata kecewa orang," ungkapnya.
Di samping itu, Gubri menyatakan saat ini stok vaksinasi di kabupaten/kota masih tersedia. Hanya saja belum divaksin, karena menunggu vaksinasi kedua.
"Sebenarnya di kabupaten/kota masih ada stok vaksinnya. Karena itu, kita harapkan vaksin yang ada dihabiskan sesuai perintah Pak Presiden, tidak mesti vaksin satu atau dua. Jadi kalau cepat habis, maka cepat pula alokasi vaksin dari pusat datang ke sini," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |











































01
02
03
04
05


















