Abdurrab Islamic School.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau masih memeriksa saksi-saksi terkait timbulnya klaster Covid-19 di Abdurrab Islamic School, di Pekanbaru.
Diketahui ratusan tenaga pengajar dan siswa di Abdurrab Islamic School terpapar Covid-19. Sejumlah pihak dari sekolah tersebut sudah dimintai keterangan untuk mrngetahui adanya dugaan kelalaian atau tidak.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, mengatakan saksi kembali dipanggil untuk membuat terang pengusutan kasus. "Saksinya bertambah, kemarin pemeriksaan saksi ahli epidemiologi," kata Sunarto, Rabu (8/12/2021).
Sunarto mengungkapkan, saat ini proses pengusutan kasus masih tahap penyelidikan. "Masih penyelidikan," kata Sunarto.
Sebelumnya dipaparkan, proses klarifikasi terhadap sejumlah pihak dilakukan berdasarkan Undang-undang RI Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-undang RI Nomor: 06 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, Undang-undang RI Nomor: 04 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, serta Keputusan Pemerintah RI Nomor: 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional.
Sunarto menyebut, pengusutan untuk pembuktian unsur Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Berbunyi, barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam Undang Undang RI Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit, diancam dengan pidana penjara selama lamanya 1 tahun dan atau denda setinggi tingginya Rp1 juta.
Beberapa yang diperiksa, diantaranya LE selaku Direktur Abdurrab Islamic School, AF selaku Kepala Sekolah SMA IT Abdurrab Islamic School, SF selaku Kepala Sekolah SMP IT Abdurrab Islamic School. Lalu CHK, Koordinator Lapangan Security Abdurrab Islamic School, serta beberapa orang lainnya, termasuk dari Diskes Kota Pekanbaru.
Tim Polda Riau juga mengumpulkan dokumen terkait.
"Tim masih mencari dan mengumpulkan bukti-bukti lainnya. Semua masih didalami, yang jelas tentang kenapa sampai ada terpapar (Covid) sebanyak itu di sekolah. Apakah ada yang dilanggar dari protokol kesehatan, atau seperti apa," papar Sunarto.