Disksi Rumpol jilid II dengan tema 'Partai Politik dan Perempuan' yang ditaja Bapilu Golkar Riau, Rabu (15/12/2021).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Disksi Rumpol jilid II dengan tema 'Partai Politik dan Perempuan' yang ditaja Bapilu Golkar Riau berlangsung sukses, Rabu (15/12/2021).
Menghadirkan dua narasumber Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau 2009 - 2014, Iwa Sirwani Bibra, dan Wakil Ketua Komahi Unri, Voppi Rosea Bulki, diskusi berlangsung hangat dan tercipta suasana tanya jawab antara narasumber dan audiens.
Iwa mengatakan, bahwa diskusi ini merupakan diskusi yang tepat di Bulan Desember. Dimana beberapa hari yang berkaitan tentang perempuan bertepatan dengan Bulan desember.
"Diskusi ini pencerahan politik bagi perempuan, dimana ada hari ini, hari gerak PKK dan dari perempuan se-dunia. Ini pencerahan bahwa perempuan ini penting dalam politik harus ditampilkan. Karena kita ingin keterwakilan 30 persen perempuan itu betul-betul mereka perempuan yang berkualitas dan mengangkat keterwakilan perempuan itu sendiri. Jangan hanya sembarangan saja Parpol untuk 30 persen itu," kata Iwa.
Iwa mengatakan, bahwa selama ini, tercipta paradigma dunia politik bukanlah dunia perempuan, tapi hanya dunia laki laki. Alhasil banyak yang merasa kalau politik bukan dunia perempuan dan perempuan enggan masuk ke politik.
"Namun sebenarnya, politik itu adalah pembentukan kedewasaan, mutlak. Semangat kita ikut di partai, kita kaum perempuan sama dengan laki-laki," kata Iwa.
Maka dari itu, Iwa berpesan untuk tetap semangat untuk kaum perempuan untuk maju. Harus maju, mulai semangat diri sendiri, jangan lihat dari sisi negatif.
"Mudah-mudahan dengan semangat itu, keterwakilan perempuan di dunia politik terus bertambah," cakapnya lagi.
Iwa juga bercerita bagaimana dulu saat dirinya menjabat sebagai ketua fraksi, mendapatkan tekanan yang luar biasa, namun akhirnya ia mampu membuktikan bahwa perempuan mampu untuk memimpin.
Sementata itu, Wakil Ketua Komahi Unri, Voppi menegaskan, bahwa kehadirannya dalam acara tersebut bukan berarti bahwa dirinya simpatisan Golkar. Ia mengatakan idealismenya sebagai mahasiswa adalah independen.
Voppi banyak bercerita tentang keterwakilan perempuan yang selama ini sangat sedikit dalam konteks konteks kehidupan, bahkan di kampus sekalipun.
"Di dalam kampus saja, partisipasi perempuan saja kurang. Forum pimpinan satu FISIP cuma saya perempuan satu-satunya. Padahal kita banyak diberikan ruang, tapi perempuan yang menutup diri. Ini lah yang harus kita semangati, bahwa perempuan itu bisa sama dengan laki - laki," cakap Voppi.
"Bantu dorong kami berani jadi satu entitas, apapun profesinya, bantu kami jadi bagian penting masyarakat. Buat perempuan punya hak atas dirinya sendiri. Saya perempuan dan saya bangga," tukasnya.
Kepala Bapilu Golkar Riau, Zulfan Heri mengatakan, pihaknya ingin kembali membuka ruang diskusi terkait peran perempuan dalam dunia politik di Riau.
"Kita mau mereka narasumber ini bicara partai politik termasuk Golkar, bagaimana sebenarnya perhatian parpol menempatkan perempuan dalam konteks politik," ujar Zulfan.
Dalam regulasinya sendiri, jelas Zulfan, partai harus mengakomodir perempuan dalam porsi 30 persen. Tapi, dia belum tahu apakah regulasi ini memang memberikan dampak kepada perempuan.
Sejak Pemilu dilaksanakan pertama kali pada 1955 hingga 2019 kemarin, Zulfan melihat terjadi pasang surut dalam peran perempuan di bidang politik. Hal itu bisa diukur dalam posisi jabatan eksekutif dan legislatif yang diisi oleh perempuan.
"Dan kesimpulan pertama kita, keterlibatan perempuan di politik itu masih rendah, dan inilah yang akan kita bedah. Apa mungkin karena lemahnya rekrutmen di awal, dan kecenderungan Parpol yang baru fokus mengejar perempuan saat penyusunan Caleg? Ini tentu akan menjadi tantangan juga untuk perempuan-perempuan politik," cakapnya lagi
Lebih jauh, Zulfan menyebut Rumpol ini merupakan upaya pihaknya dalam merangkul kembali tokoh-tokoh untuk kembali ke Partai Golkar, dan memberikan sumbangsih pemikirannya.
"Saya sebagai Ketua Bapilu juga mau merangkul pihak yang pernah aktif di Golkar, kita bawa kembali ke Golkar, kita minta sumbangan pikirannya," pungkasnya.