Gelar Seni Masyarakat Adat dibuka Sekda Provinsi Riau SF Hariyanto dan juga Kapolda Riau Datuk Bandaro Alam Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH, S.I.K, M.Si
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Malam nanti Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) akan memberikan penghargaan "Ingatan Budi" kepada Kapolda Riau, Datuk Bandaro Alam Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi.
Sempena acara tersebut, sejak Kamis (23/12/2021) pagi tadi sudah digelar acara "Gelar Seni Masyarakat Adat" yang dibuka langsung oleh Sekda Provinsi Riau SF Hariyanto dan juga Kapolda Riau Datuk Bandaro Alam Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH, S.I.K, M.Si yang ditandai dengan pemukulan gong.
Acara berlangsung meriah. Berbagai penampilan adat ditampilkan seperti Godang Ogong dari Kampar, Bebalam dari Pelalawan, Bonai dari Rokan Hulu, dan Tari Pinggan Pecah Dua Belas dari Rokan Hilir.
Kemudian ada Bathin Solapan dan Suku Asli dari Bengkalis, Musik Gambang Gendang Ketobong dari Pelalawan, Suku Duanu dari Indragiri Hilir, Suku Anak Rawa dari Siak, Talang Mamak juga dan Suku Asli Meranti dan lain sebagainya.
Dalam sambutannya, Sekda Provinsi Riau SF Hariyanto menyampaikan kegiatan ini menjadi momen penting untuk semakin mempererat semangat persatuan dan persaudaraan diantara lintas keberagaman kaum, suku, agama dan komunitas adat di Riau.
"Melalui wadah dan ruang yang tersedia pada kegiatan hari ini kita dapat bertemu secara langsung dan dapat berkomunikasi serta bertukar pengalaman masing-masing. Kami membayangkan betapa bergembiranya kita ketika satu dan yang lainnya bisa memberikan sokongan dalam kemajuan kebudayaan Melayu Riau. Seiring sejalan memupuk rasa saling memiliki dan memberi pemikiran cemerlang untuk menyongsong masa depan gemilang," ujarnya Kamis (23/12/2021).
Ia juga berpesan supaya nilai-nilai budaya yang ada di tanah Melayu Riau senantiasa terjaga dan tetap lestari hingga generasi mendatang.
"Mari tetap kita jaga dan kita rawat budaya Melayu ini," pesannya.
Kapolda Riau Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH, S.I.K, M.Si menyampaikan acara seni masyarakat adat yang digelar hari ini diharapkan bisa menghidupkan kembali seni budaya yang memang sudah lama dan turun temurun.
"Harapan kami bahwa acara ini juga kiranya bisa mengingatkan kembali akan nilai budaya sesungguhnya. Karena kita mesti paham, nilai-nilai itu yang harus kita jaga. Nilai-nilai itu yang harus kita hidupkan dari waktu ke waktu," terangnya.
Dikatakan Kapolda, nilai budaya unsurnya adalah Agama yang utama. Kemudian juga Kesenian menjadi bagian dari unsur budaya dan beberapa unsur lainnya.
"Kami menggelar acara di Lembaga Adat ini dengan maksud, agar tempat ini menjadi tempat untuk kita semakin paham adat istiadat Melayu ada disini. Kita bisa belajar dan kita bisa menikmati adat Melayu ini," ungkapnya.
"Saya berharap adek-adek kita bisa meneruskan berbagai kesenian-kesenian berupa tari-tarian yang memang sudah langka ini. Mari dipelajari lebih dalam lagi," imbuhnya.
Lanjut Kapolda, gedung Balai Adat Melayu Riau yang menjadi tempat acara ini diharapkan mampu menginspirasi semua. Di dalam balai adat ini ada banyak hal tentang kehidupan. Esensi kehidupan masyarakat Melayu ada disini dengan berbagai macam corak dan budayanya.
"Kita harus mewariskan ini semua kepada anak-anak kita. Akal Budi Melayu harus diteruskan dan harus dihidupkan. Maka kalau hari ini kita menyaksikan tari, kita ingin membangunkan dan mengingatkan kembali. Ini adalah budaya yang harus kita jaga, ini milik saya dan ada dalam darah saya, itu yang harus selalu kita hidupkan," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengatakan penghargaan untuk Kapolda Riau ini sebagai bentuk terima kasih kepada Kapolda Riau atas kepemimpinannya selama di Riau.
"Malam ini akan diberikan penghargaan ingatan budi kepada jajaran kepolisian Riau yang dipimpin oleh Datuk Bandaro Alam Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Ini sebagai bentuk terima kasih karena kami merasakan sekali selama kepemimpinan beliau telah terjalin suatu komunikasi budaya yang sangat intens dengan Lembaga Adat Melayu Riau," ujar Datuk Seri Syahril Abu Bakar.
Datuk Syahril mengatakan selama kepemimpinan Datuk Bandaro Alam Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, ketentraman masyarakat di Riau dapat terjaga.
"Kami merasakan selama dua tahun tiga bulan ini, hampir tidak ada persoalan yang mengganggu ketentraman masyarakat. Ini berkat pendekatan kebudayaan yang dilakukan oleh Datuk Bandaro Alam Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Mulai dari persoalan narkoba, Karhutla dan masih banyak lagi," cakapnya.
"Di masa kepemimpinannya, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi juga berkomitmen memberantas narkoba di kampung kita," imbuhnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |