Airlangga resmi pimpin poros Koalisi Indonesia Bersatu.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar HAM Nurdin Halid, membenarkan adanya upaya kudeta pada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto oleh kubu lain yang menghembuskan aroma Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Dikatakannya, isu kudeta itu kian menguat menjelang dimulainya tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
"Ada gejolak internal, kita kan sedang hadapi tahun politik. Ini yang harus diantisipasi jangan sampai Golkar dimasuki orang luar untuk mengganggu kekompakan kader," ujar Nurdin, Kamis (12/5/2022) di Jakarta.
Di sisi lain, hasil pertemuan tiga pimpinan partai politik (Parpol) yang terdiri dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa di kawasan Menteng, Airlangga resmi didapuk untuk memimpin poros Koalisi Indonesia Bersatu, dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Kepada wartawan saat dikonfirmasi usia menghadiri pertemuan itu, Airlangga mengatakan koalisi tersebut akan melanjutkan program strategis pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia menyebutkan, bentuk kerja sama antara tiga partai serta program yang diusung akan dirumuskan secara detail dalam waktu dekat.
"Kita akan merumuskan secara detil dalam waktu dekat dan tentu kita akan juga membuat program ke depan yang akan melanjutkan program-program strategis dari Bapak Presiden Jokowi," kata Airlangga.
Selain itu, ketiga partai sepakat untuk mengawal keberhasilan program pembangunan pemerintahan Jokowi.
"Pada hal yang sama, kita persiapkan untuk menjaga proses Pemilu yang sudah diagendakan," kata Airlangga.
Senada dengan Airlangga, Suharso menyatakan, sebagai partai politik pendukung pemerintah, ketiga partai ini ingin memastikan pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat selesai dengan baik pada 2024 dan menghasilkan warisan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
"Kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan itu untuk kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa dan negara," ujar Suharso.
Sementara itu, Zulkifli menekankan bahwa hal-hal baik yang diwariskan oleh sebuah pemerintahan haruslah dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.
"Yang baik dari Bung Karno dilanjutkan oleh Pak Harto, yang bagus dari Pak Harto dilanjutkan oleh Bu Mega dan seterusnya, dan seterusnya," ujar Zulkifli.
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik |