Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan meningkatkan antisipasi untuk pencegahan penularan cacar monyet.
Hal itu menindaklanjuti surat arahan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Dalam surat tersebut berisi perintah kepada Dinas Kesehatan di daerah untuk meningkatkan kehati-hatian terhadap adanya penyebaran penyakit cacar monyet.
"Kita sudah mendapatkan kabar, ternyata sudah ada ditemukan cacar monyet di Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin, Senin (22/8/2022).
Setelah mendapat kabar adanya temuan kasus cacar monyet yang sudah masuk ke Indonesia, kata Zainal, pihaknya akan segera menyampaikan ke Diskes kabupaten/kota se-Riau agar melakukan pencegahan dan antisipasi cacat monyet.
"Kita juga minta kabupaten kota menyusun standar operasional pemeriksaan suspek kasus cacar monyet, dan mengidentifikasi kalau ada kasus segera laporkan secara berjenjang," ujarnya.
Lebih lanjut Zainal menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan ditemukan kasus cacat monyet di kabupaten/kota se-Riau.
"Di Riau belum ditemukan kasus cacar monyet. Makanya kita terus koordinasi dengan kabupaten kota untuk mengantisipasi, agar jangan sampai ada kasus cacar monyet masuk Riau," tukasnya.
Sebelumnya, Kemenkes memastikan satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita monkeypox (cacar monyet). Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Perancis sebelum tertular.
"Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat, dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam keterangan persnya, Sabtu (20/08/2022).
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |