

![]() |
Tumpukan sampah di persimpangan SMAN3 - Jalan Dorak.
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepulauan Meranti, Saiful Bakhri, mengaku saat ini pengangkutan sampah di lingkungan masyarakat belum maksimal. Hal itu dikarenakan armada yang tersedia sangat minim.
Kata Saiful, untuk mengcover lingkungan di empat kelurahan dan satu desa di Ibukota Kepulauan Meranti (Kelurahan Selatpanjang Kota, Selatpanjang Timur, Selatpanjang Barat, Selatpanjang Selatan dan Desa Banglas), mereka hanya ada 4 unit bajaj. Padahal, tambah Saiful, paling tidak untuk melayani satu desa kelurahan saja minimal membutuhkan 5 unit bajaj.
"Saat ini kita hanya ada 4 unit bajaj, sehingga banyak titik blank yang tidak tercover. Padahal, armada ini sangat dibutuhkan untuk menjangkau lingkungan terkecil di setiap RT," kata Saiful Bakhri kepada CAKAPLAH.com, Senin (16/1/2023).
Dalam mengurai sampah, Saiful juga membuka diri. Dia mengimbau dan mengajak pihak luar yang peduli untuk sama-sama mengkampanyekan akan kesadaran kebersihan lingkungan. Katanya, dalam hal kebersihan lingkungan, masyarakat luas memang perlu diedukasi.
"Ini kerja seluruh stake holder, harus selalu dikampanyekan akan kesadaran lingkungan itu. Agar masyarakat jangan membuang sampah sembarangan," kata Saiful.
Akibat minimnya armada, diakui Saiful, banyak masyarakat yang lingkungannya belum terjangkau, mencari titik-titik mana ada tumpukan sampah. Masyarakat akan membuang sampah di sana dan ini sangat menganggu pemandangan.
"Warga yang lingkungannya belum terjangkau oleh kita, dia akan mencari dimana orang ada membuang sampah, maka dia akan mengikuti," ungkap Syaiful.
Pantauan CAKAPLAH.com, saat ini di jalan protokol, Jalan Dorak, yang merupakan pusat pemerintahan banyak bermunculan titik-titik pembungan sampah ilegal. Kondisi itu sering terlihat pada siang hari dan sangat mengganggu pemandangan. Jalanan yang sebelum ini bersih banyak terlihat tumpukan-tumpukan sampah.
Salah satu titik yang kini sering ada tumpukan sampah adalah di persimpangan Dorak - SMAN 3. Lokasi ini, sangat dekat dengan ruang terbuka hijau (RTH) LAMR dan Kantor Bupati Kepulauan Meranti.
Sebenarnya, kata Syaiful, ada jadwal rutin petugas mengambil sampah. Setidaknya, dalam sehari semalam, ada 4 trip petugas kebersihan mengambil sampah. Diantaranya dimulai pukul 05.30 WIB (setelah salat subuh), pukul 08.00 - 09.00 WIB kemudian setelah maghrib dan di atas pukul 21.00 WIB.
"Ini PR bagi kita. Kita atur nanti penjemputan ke lingkungan mereka. Pengelolaan sampah harus sistematis, menyeluruh dan berkelanjutan. Ini sedang kami petakan," beber Saiful.
Meski hanya memiliki 4 armada pengangkut sampah lingkungan, DLH Meranti mampu mencapai target retribusi sebesar Rp 300 juta pada tahun 2022. Jika memiliki banyak armada (bajaj, red) Saiful optimis capaian retribusi pada tahun akan datang bisa lebih banyak dari tahun kemarin.
"Itu yang nampak di tepi jalan saja, kalau bisa menjangkau lebih, tentu retribusi pasti bisa lebih banyak dari kemarin," kata Saiful.
Saat ini, selain memiliki 4 bajaj, DLH Meranti juga ada armada lain berupa 1 unit truk amrol dan 4 unit dump truck. Hanya saja, kondisi dari masing-masing armada ini sudah sangat memprihatinkan. Dump truck setiap harinya mengangkut sampah dari ibukota untuk diantarkan ke TPS di Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kabupaten Kepulauan Meranti |





















































01
02
03
04
05


















