PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bayi berumur 6 bulan yang meninggal dunia beberapa hari lalu dipastikan bukan karena Vaksinasi Polio. Dari data dan laporan, kemungkinan bayi tersebut mengalami gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan tersedak.
Hal ini disampaikan Ketua Pokja Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk Kota Pekanbaru Abdul Mutalib Rambe, Jumat (10/3/2023). Ia mengatakan pihaknya telah melakukan asesmen terkait kasus bayi meninggal yang dikabarkan meninggal karena vaksin polio.
"Dari hasil asesment yang kami lakukan pada tanggal 8 Maret 2023 yang terdiri dari tim Asesment Komnas KIPI dan juga Komda KIPI dihasilkan beberapa kesimpulan. Yang pertama secara telaah kemungkinan penyebab lain yang terkait dengan vaksin tidak ada, artinya ini bukanlah diakibatkan oleh vaksin," ujar Abdul Mutalib Rambe, Jumat (10/3/2023).
Kemudian secara telaah medikolegal juga tidak ada, dari aspek medis juga tidak ada ditemukan. "Berdasarkan data dan laporan yang diterima kemungkinan bayi tersebut mengalami gangguan pada saluran pernapasan," ungkapnya.
Lanjut Abdul Muthalib, adapun diagnosis pada pasien ataupun pada anak yang meninggal ini adalah suspek pneumonia aspirasi. "Artinya adalah ada sesuatu benda atau cairan yang menyebabkan aspirasi atau tersedak," ungkapnya.
"Kalau kita lihat dari kronologis, sebelumnya ibunya menyusui bayi tersebut lebih dulu," imbuhnya.
Kemudian secara kajian lapangannya, setelah dilakukan pengkajian maka kejadian ini disebut koinsiden, artinya kejadiannya bersamaan.
"Kemudian secara kajian kausalitas, ini inkonsisten artinya tak ada hubungan," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy menambahkan pihaknya menerima laporan dari Puskesmas Umban Sari pada tanggal 8 Maret telah datang seorang nenek yang mengaku cucunya meninggal dunia setelah diberikan vaksin polio.
"Jadi berdasarkan laporan tersebut saya beserta tim Dinas Kesehatan langsung mengunjungi puskesmas Umban Sari untuk meminta keterangan yang lebih lengkap. Dari hasil kunjungan kami didapat informasi bahwa memang ada bayi meninggal berumur 5 bulan 23 hari," ujar Zaini.
Setelah itu pihaknya langsung mengunjungi rumah orang tua bayi tersebut. Pada kesempatan tersebut pihaknya meminta izin untuk melihat kondisi bayi tersebut. Dari laporan petugas yang saat itu memeriksa bayi tersebut, itu tidak ditemukan kelainan yang dicurigai berhubungan dengan vaksin polio.
"Selanjutnya kami menggali informasi sedetail-detailnya, apa kemungkinan penyebab meninggalnya bayi tersebut," terangnya.
Selanjutnya pihaknya melaporkan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Provinsi termasuk juga kepada Komda KIPI Riau.
Selain itu pihaknya juga telah mengadakan rapat secara zoom meeting membahas terkait hal ini bersama dengan tim dari Kementerian Kesehatan, kemudian Komnas KIPI pusat, Dinas Provinsi Riau, Komda KIPI Riau dan pihak terkait lainnya.
"Dari hasil rapat diambillah kesimpulan bahwa bayi tersebut meninggalnya bukan karena vaksinasi polio, tapi ada penyebab lain," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |