PEKANBARU (CAKAPLAH) - Suara Mila Sakinah sedikit bergetar saat menceritakan kronologi kejadian meninggalnya Thisa, bayi berusia 5 bulan 25 hari yang sempat viral beberapa hari belakangan. Di ujung telepon sana, Mila terdengar berusaha menahan tangis. Dirinya tak habis pikir, keponakannya yang sedang lucu-lucunya harus meninggalkan kedua orang tuanya dengan begitu cepat.
Terlebih lagi setelah membaca berita di berbagai media yang disampaikan oleh Pokja Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kota Pekanbaru, dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, yang mengatakan jika keponakan tersayangnya tersebut meninggal dunia karena tersedak. Sebuah hasil analisa yang dianggap menyakiti hati keluarga almarhumah.
Baca berita terkait: Hasil Analisis, Penyebab Bayi Meninggal di Pekanbaru Ternyata karena Tersedak
"Kalau tidak salah hari Senin almarhumah melakukan imunisasi di Puskesmas Umban Sari. Sebenarnya keluarga almarhumah ini tinggal di Kualu, namun memang sering tinggal di rumah orang tua di Rumbai. Waktu itu umur almarhumah 5 bulan 25 hari dan belum sempat mendapatkan suntikan DPT, jadi ketika datang ke Posyandu untuk mendapatka suntikan DPT, rupanya sampai sana ternyata diimbau untuk dilakukan vaksinasi polio. Sempat tanya juga waktu itu, boleh apa tidak divaksinasi polio walau belum disuntik DPT. Dan saat itu sempat ditanya sama tim medis di sana, ada sakit atau demam tidak si anak, dan memang almarhumah ini anaknya tidak rewel dan sehat," ujar Mila saat berbincang dengan CAKAPLAH.COM, Ahad (12/3/2023).
Ia mengatakan setelah dilakukan pendataan, akhirnya dilakukan suntik polio oleh tenaga kesehatan setempat. Dan saat itu pemberian vaksinasi polio dilakukan dengan metode suntik tidak dengan tetes. Namun pihaknya percaya medis, karena tenaga kesehatan tentu lebih paham.
"Akhirnya setelah divaksinasi, almarhumah dibawa pulang ke rumah yang ada di Rumbai, dan sorenya baru dibawa pulang ke Kualu. Saat itu kondisi almarhum memang kurang ceria dibandingkan dengan hari biasanya, ya tapi namanya anak baru imunisasi kan. Setelah itu di malam hari almarhum sempat buang air besar, namun ini masih seperti biasa. Tak ada alergi, batuk, muntah atau semacamnya," jelasnya.
Baca: Bayi 6 Bulan di Pekanbaru Dikabarkan Meninggal Usai Disuntik Vaksin
"Dan masih minum ASI seperti biasanya. Dan saat itu memang almarhumah masih terbangun hingga pukul 03.00 dan tidak ada rewel dan selanjutnya semuanya tidur. Hingga akhirnya sekitar pukul 08.00 WIB pagi, saat ibunya mengecek kondisi anak, badan almarhumah sudah dingin dan kaku. Buru-buru ibunya menghidupkan lampu karena memang malam itu mereka tidur pakai lampu tidur," cerita Mila Sakinah.
"Setelah dihidupkan lampu, baru terlihat kalau dari hidung almarhumah keluar darah bercampur lendir. Selain itu dari mulut juga keluar buih. Dan di matanya itu ada terlihat darah. Dan setelah dicek memang sudah tidak bernapas, badan almarhumah kaku dan membiru," jelasnya lagi.
Dengan kondisi tersebut, selanjutnya, mereka langsung memberitahu seluruh keluarga. Hingga akhirnya keluarga semua berkumpul dan baru teringat jika sebelumnya sang bayi sempat mendapatkan vaksinasi polio.
Setelah itu pihak keluarga langsung mendatangi puskesmas tempat dilakukan vaksinasi dan melaporkan kejadian tersebut. Saat itu rombongan dari Puskesmas memang langsung bergerak ke rumah korban, namun tidak ada tindakan yang dilakukan seperti pengambilan visum atau sampel.
"Mereka memang ada ngomong mau visum, tapi nunggu dokternya dulu. Dan saat itu mereka hanya mengambil foto saja di lokasi. Dan mereka bilang katanya dokternya di jalan. Namun setelah itu mereka bilang lagi kalau dokternya tak bisa karena lagi di Padang, Payakumbuh Sumatera Barat, lagi sedang ada pasien. Dan kami ya tidak paham juga apakah harus divisum atau seperti apa, kan. Dan karena mereka tak datang juga, akhirnya kami memandikan jenazah. Dan saat itu masih keluar darah dari hidungnya," ucapnya.
Baca: Soal Kabar Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Vaksinasi, Ini Kata Dinas Kesehatan Pekanbaru
Lanjut Mila, dari apa yang terlihat pada sang bayi, pihak keluarga menyimpulkan jika itu keracunan atau kelebihan dosis.
"Ada beberapa hal yang kami ingin butuhkan kepastian. Sudah sempat kami tanyakan ke pihak mereka, tapi enggak jelas jawabannya. Mereka hanya bilang itu bukan karena vaksin polio. Yang kami pertanyakan adalah sebenarnya itu SOP yang dijalankan oleh tim medis di Posyandu apakah sudah benar atau bagaimana? Kemudian yang kedua apakah ada kelebihan dosis atau salah memasukkan obat ke almarhum? Tapi tidak ada jawaban jelas yang kami dapatkan," jelasnya kepada CAKAPLAH.COM.
Pada kesempatan tersebut Mila juga menyampaikan jika pihak mereka sempat menyampaikan kalau keluarga ingin mengetahui secara jelas penyebabnya, salah satu jalannya adalah dengan dilakukan otopsi. Dan itu membuat pihak keluarga terdiam, karena memang jika itu dilakukan kuburan harus dibongkar lagi dan dibedah. Namun memang terjadi pro-kontra di keluarga hingga akhirnya orang tua bayi menyampaikan agar tidak dilakukan otopsi.
"Makanya kami terkejut saat ada berita yang menyampaikan jika almarhumah meninggal karena tersedak dan bukan karena vaksin dan lain sebagainya, sementara mereka itu hanya menyimpulkan dari data-data saja tanpa melakukan pemeriksaan ataupun pengambilan sampel. Hanya foto-foto saja. Itu bagaimana kok tiba-tiba hasil analisanya seperti itu. Makanya kami heran," tegasnya.
Disampaikan Mila, setelah kejadian tersebut pihak dari Dinas Kesehatan, Kepolisian, Puskesmas juga ada datang lagi ke rumah korban. Dan pada saat tersebut memang dilakukan diskusi. Tapi banyak hal-hal yang disampaikan itu malah diputar-putar.
"Seperti pihak puskesmas mengatakan jika mereka sebelumnya sudah datang dan ikut dalam menyolatkan dan lain-lain. Tapi kan bukan itu yang kami butuhkan. Kami ingin tahu seperti apa sebenarnya SOP dalam pemberian vaksin tersebut, terus apakah tindakan penyuntikan kemarin sudah steril, kemudian bagaimana kemarin dalam penyuntikan. Malah mereka menyampaikan juga bagaimana teman mereka yang menyuntik almarhum merasa bersalah dan trauma tidak mau menyuntik anak-anak lagi. Kami malah heran dengan pernyataan mereka," jelasnya.
"Yang sangat kami sayangkan adalah ketika tim kesehatan yang datang pertama kali saat jenazah belum dikebumikan, kenapa tidak diambil sampel untuk diperiksa," imbuhnya.
Lebih lanjut terkait hal ini pihaknya memang ada rencana untuk membawa hal ini ke jalur hukum, namun memang ada banyak hal yang masih harus dipikirkan. Karena membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit.
Baca juga: Bayi Umur 6 Bulan Meninggal Usai Vaksin, Orang Tua Tidak Buat Laporan Polisi
"Tapi pada dasarnya kami ingin kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, yang kedua kami sebagai orang tua harus lebih aware kepada anak-anak dan yang ketiga mungkin tenaga kesehatan mereka kan berhubungan dengan nyawa ya, harapannya mereka lebih berhati-hati dan menjalankan SOP yang ada," harapnya.***
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |