PEKANBARU (CAKAPLAH) -- Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) kini mempunyai dua kampus, yakni di Kecamatan Bandar Seikijang dan di Desa Langgam yang dibangun tahun 2016 silam.
Sebelumnya ITP2I bernama Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P).
Namun kampus tersebut, aksesnya jauh dari pemukiman warga, sehingga menyulitkan mahasiswa-mahasiswi untuk berkuliah. Kondisi ini menjadi perhatian serius Badan Eksekutif Mahasiswa ITP2I.
Ketua BEM ITP2I Raihan Afrinal Dumaianta mengatakan, bahwa jarak tempuh dari pusat kota, sekitar 29 KM, dengan kondisi jalan pengerasan alias belum diaspal. Jika musim hujan, maka jalanan akan banjir dan berlumpur, sehingga tak bisa ditempuh. Sedangkan jika musim panas, jalanan akan berdebu.
"Kondisi inilah yang kami berharap dan meminta kepada pemerintah daerah, yakni Bupati Pelalawan untuk memindahkan perkuliahan di pusat Kota, Pangkalan Kerinci," harap Raihan kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).
Raihan yang juga mahasiswa Jurusan Agroteknologi ini menjelaskan lagi, untuk segala sesuatu kebutuhan harian mahasiswa juga sulit di kampus Langgam. Apalagi listrik hanya ditopang menggunakan genset.
Ironisnya, jika mau kebutuhan apapun, seperti kebutuhan alat tulis dan makan, tidak ada yang jualan di kampus Langgam.
"Sampai saat ini, kami terpaksa kuliah dengan dua kampus. Di Langgam dan Sei Sekijang. Kalau terus menerus berat, karena selain biayanya besar, akses kami jadi jauh, sehingga membahayakan kami berkendara setiap hari," tambah Raihan lagi.
Dengan banyak pertimbangan tersebut, para mahasiswa berharap, agar semua pihak mau mendengarkan harapan ini.
"Saya selaku ketua BEM mewakili seluruh mahasiswa menyampaikan harapan ini," tegasnya.***
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |