PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2024 mengalokasikan anggaran sebesar Rp109.313.694.500 untuk beasiswa 7.384 mahasiswa. Dengan demikian kualitas sumber daya manusia di Negeri Lancang Kuning tersebut terus meningkat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Kesra Riau, Imron Rosadi di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), dalam acara Pengembangan Soft Skill dan Peningkatan Mutu Akademik Mahasiwa Umri bagi penerima beasiswa Pemprov Riau, Kamis (18/1/2023).
"Tahun 2024 Pemprov Riau menyiapkan anggaran beasiswa sebesar Rp109,3 miliar untuk 7.384 orang mahasiswa. Adapun dari anggaran tersebut Umri menerima sebesar Rp9,4 miliar untuk 744 orang mahasiswa," jelas Imran.
Dikatakannya, saat ini para penerima beasiswa, baik beasiswa prestasi, bantuan pendidikan maupun CSR, bagi mahasiswa Riau masih diseleksi oleh Pemerintah Provinsi Riau. Imron mengatakan saat ini pihaknya mengevaluasi sistem penyaluran beasiswa untuk mendapatkan format terbaik.
"Akan kita evaluasi untuk mendapatkan format terbaik dalam pemberian beasiswa. Ke depan bisa jadi penerima beasiswa adalah hasil rekomendasi dari verifikasi yang dilakukan oleh tim perguruan tinggi. Artinya bukan lagi Pemprov Riau yang menentukan," ujarnya.
"Kampus yang memilih penerima beasiswa yang disediakan Pemprov Riau. Salah satu tujuannya adalah agar ada kompetisi diantara mahasiswa sehingga ketika sudah memasuki dunia kerja mereka sudah siap bersaing," jelasnya lagi.
Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau itu mengatakan selain beasiswa prestasi, di Pemprov Riau juga ada bantuan pendidikan, dan bantuan dana kemitraan atau CSR. Namun sayang, saat ini bantuan dana CSR dari perusahaan di Riau baru melibatkan dua perusahaan yakni Bank Riau Kepri Syariah dan Bumi Siak Pusako. Padahal ada ribuan perusahaan yang beroperasi di Riau.
"Mereka bukan tak mau bekerja sama tapi kita yang tidak mengajak mereka bekerja sama," akui Imron lagi.
Sementara itu Rektor Umri Dr Saidul Amin, mengingatkan bahwa beasiswa yang diterima para mahasiswa merupakan amanat dari rakyat melalui Pemerintah Provinsi Riau. Oleh sebab itu para penerima beasiswa tidak menyia-nyiakan amanat tersebut.
"Beasiswa itu pajak dari penghasilan rakyat Riau. Ada cucur keringat masyarakat. Jangan sia-siakan pengharapan dari Provinsi Riau," ujarnya.
Ia mengatakan bagi penerima beasiswa prestasi maka harus meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan bagi mahasiswa penerima beasiswa Tahfiz harus mempertahankan dan meningkatkan hafalan. "Jangan sampai ketika masuk Umri justru hafalannya hilang," ingatnya.
"Anda sudah menerima beasiswa dari Pemprov Riau maka berikanlah yang terbaik bagi masyarakat Riau. Kebanggaan bagi Pemprov Riau adalah anda lulus kuliah tepat waktu dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Rektor Umri lagi.
Sebelumnya Wakil Rektor III Umri Dr Jufrizal Syahri, mengatakan ada sebanyak 340 orang mahasiswa Umri mengikuti Pengembangan Soft Skill dan Peningkatan Mutu Akademik Mahasiswa. Mereka adalah penerima beasiswa prestasi dan tahfiz Quran 2020-2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas, kreatifitas dan akademi mahasiswa, pengembangan diri mahasiswa ke arah positif, terutama dalam pengenalan diri secara penuh dan menggali potensi-potensi terpendam serta mahasiswa mampu menentukan keinginan yang progresif dalam menentukan rencana masa depan, serta membangun kemitraan bersama stakeholder.
"Kegiatan ini diharapkan menciptakan mahasiswa yang mampu berpikir kritis, bisa beradaptasi, memiliki jiwa kepemimpinan, sikap positif, mampu bekerja secara tim," ujarnya.
Tak hanya itu peserta diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, memiliki etos kerja, penjaringan (Networking), penyelesaian masalah, pengetahuan tentang budaya, kecerdasan emosional dan spritual.
"Peserta akan dibekali soal public speaking, ide action atau mewujudkan gagasan, diplomatic Coursc hingga tips melanjutkan studi S2," katanya lagi.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |