


PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gaya kepemimpinan muda dan enerjik ala Camat Kulim, Raja Faisal mampu membuat kecamatan yang selama ini kalah pamor dari kecamatan - kecamatan lain di Pekanbaru, bertengger sebagai juara 3 lomba lampu colok tingkat Provinsi Riau yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Riau.
Pengumuman pemenang sendiri, dilakukan usai Salat Idulfitri yang digelar Pemrov Riau di Halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, Sabtu (22/4/2023).
Raja Faisal sendiri mengaku senang dan bangga terhadap semua pihak yang telah menyukseskan festival lampu colok di Kulim
"Saya selalu mengedepankan prinsip bekerja bersama -sama, dan sama-sama bekerja. Alhamdulillah piala ini untuk masyarakat Kulim," kata Raja Faisal.
Ia mengatakan, suksesnya festival lampu colok di Kulim karena semua pihak. Terutama masyarakat yang secara bersama-sama bergotong-royong mengumpulkan kaleng-kaleng bekas, bambu dan lainnya.
"Dengan waktu yang cukup singkat, Alhamdulillah berhasil juga. Sekali lagi, saya secara pribadi dan lembaga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada masyarakat. Mari kita meriahkan festival ini sampai selesai," kata Raja Faisal.
Di sela pengambilan piala, Raja Faisal sempat berfoto dengan mantan Gubernur Riau Rusli Zainal yang dikenal sebagai sang visioner. Ia mengaku banyak mengambil ilmu dari RZ dalam memimpin.
Sebagaimana diketahui, Raja Faisal merupakan putra asli Indragiri Hilir ini, merupakan mantan Pelatih Kepala PSPS Riau. Raja memang dikenal akan kecintaannya di dunia sepakbola Riau. Bahkan baru - baru ini, ia mendirikan Asosiasi Sekolah Sepakbola Riau (ASSBRI).
Karir ASN-nya sebelumnya juga sempat berpindah - pindah, dan jabatan terakhirnya ia menjadi Kasubbag Humas DPRD Provinsi Riau, sebelum memutuskan untuk mengajukan pindah dari Pemprov ke Pemko Pekanbaru seiring Muflihun yang notabene merupakan atasannya sebelumnya yakni Sekwan DPRD Riau, menjabat sebagai PJ Walikota Pekanbaru.
Untuk diketahui, Festival lampu colok Pemko Pekanbaru yang digelar di Halaman Kantor Camat Kulim sejak kemarin yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, merupakan upaya untuk menghidupkan kembali budaya Melayu. Secara turun-temurun tradisi ini dilaksanakan pada malam 27 Ramadan atau sering disebut malam 7 likur jelang hari raya Idulfitri.
Di halaman Kantor Camat Kulim, sebanyak 3.000 lampu colok telah dinyalakan. Berdiri kokoh di atas menara kayu. Sebahagian membentuk ornamen miniatur masjid.
“Alhamdulillah (lampu colok) telah dinyalakan. Ini merupakan budaya dari masa dulu. Kami mengenang jika zaman dahulu belum ada listrik masyarakat Melayu Pekanbaru beraktifitas di malam bulan Ramadan menggunakan lampu colok, seperti tadurus, bayar zakat fitrah dan lain sebagainya," kata Muflihun.
Menurutnya, lampu colok sangat luar biasa, dari hanya sebatas penerangan jalan, berubah menjadi tradisi yang membudaya di masyarakat.
"Jika dulunya hanya berbentuk sebatang buluh yang dipotong-potong lalu ditanam sepanjang jalan. Saat ini lampu colok dibuat berbagai model. Sehingga memancing animo masyarakat untuk menyaksikannya. Semoga budaya ini tetap bersinar tak hilang ditelan zaman," cakapnya lagi.
Muflihun berharap dengan adanya kegiatan ini, agar masyarakat kembali mengambil nilai gotong royong pada tradisi ini, untuk membangun Kota Pekanbaru. "Jadi mari kita bersama-sama jaga tradisi ini, namun kita hati-hati juga dengan api yang dihidupkan agar tetap aman," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muflihun atas nama pribadi dan Pemko Pekanbaru juga mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Idulfitri. "Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin. Semoga kita mendapatkan ampunan dari Allah dan menjadi hambanya yang bertakqwa," pungkasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05








