PEKANBARU (CAKAPLAH) - Masih sama dengan tahun sebelumnya, puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2021 inipun digelar secara virtual, Selasa (29/6/2021). Adapun tema Harganas tahun ini adalah "Keluarga Keren Cegah Stunting".
Kegiatan yang digelar di Gedung Daerah ini dihadiri oleh Gubernur Riau, Wakil Gubernur Riau, Ketua Tim Penggerak (TP) Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Riau, Ketua Perwakilan BKKBN Riau dan tamu undangan terbatas. Selain itu, Bupati/ Walikota dari 12 Kabupaten/Kota juga mengikuti acara ini namun secara virtual.
Gubernur Riau Syamsuar dalam sambutannya mengatakan keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam pencegahan maupun penanggulangan stunting.
"Untuk menurunkan angka stunting di Riau, TP PKK bekerjasama dengan Pemprov dan dunia usaha melaksanakan gerakan penurunan angka stunting yang terencana pada tanggal 23 Juni lalu," ujar Gubernur.
"Program lain yang dilakukan adalah program bangga kencana yang menyasar keluarga sebagai unit terkecil untuk mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera," imbuh Gubernur.
Melalui kesempatan tersebut Gubernur juga mengingatkan dalam rangka pelayanan kontrasepsi tidak boleh terputus di tengah masyarakat.
"Di mana di masa Covid-19, ada kekhawatiran terhadap penurunan jumlah peserta KB yang berpotensi meningkatnya laju pertumbuhan penduduk. Hal ini harus kita pikirkan dan cari solusi yang terbaik," cakap Gubernur.
Dikatakan mantan Bupati Siak ini lagi, banyak masyarakat ragu mengunjungi tempat pelayanan karena ada rasa takut tertular Covid-19.
"Untuk itu kami harap pelayanan kontrasepsi tetap berjalan dengan baik dengan menerapkan Prokes ketat," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan sesuai tema Harganas tahun ini, upaya yang akan dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan mendampingi keluarga-keluarga terutama yang beresiko terpapar stunting. Pendampingan dilakukan oleh kader di lapangan.
"Kemudian juga remaja, perlu adanya penyiapan kehidupan bagi remaja, terutama bagi remaja yang 3 bulan lagi akan menikah," sebutnya.
Di momentum ini pihaknya kembali mengingatkan peran keluarga. Bahwa keluarga adalah tempat pertama penanaman nilai-nilai kepribadian.
"Untuk itu BKKBN akan melakukan pendampingan terhadap keluarga. Terutama untuk pelayanan KB nya yang pasti akan selalu kita sosialisasikan," ucapnya.
Diharapkan meski di masa pandemi, pasangan usia subur tetap melakukan KB. Jangan jadikan pandemi alasan untuk tidak melakukan KB yang dikhawatirkan ini akan menurunkan kepesertaan ber-KB di Riau.
"Alhamdulillah beberapa waktu lalu kita telah melakukan layanan sejuta akseptor se-Indonesia. Untuk Riau targetnya itu 29 ribu. Alhamdulillah target tersebut bisa tercapai. Ini menunjukkan antusias pasangan keluarga kita untuk ber-KB. Sekarang tinggal kita bagaimana caranya untuk tetap memperhatikan Prokes dalam pelayanannya," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |