PEKANBARU (CAKAPLAH) - Beredar informasi di grup WhatsApp jika hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru akhir-akhir ini adalah hasil Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau sering disebut Hujan Buatan.
Tak hanya itu saja, pada pesan yang beredar juga disebutkan jika kualitas air hujan buatan sangat beresiko bagi kesehatan manusia jika bersentuhan langsung, karena tingkat keasaman airnya yang sangat tinggi.
Lalu benarkah informasi tersebut?
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Ramlan menjelaskan untuk hujan yang terjadi di wilayah pekanbaru beberapa hari belakangan ini dari pantauan BMKG lebih dominan hujan yang disebabkan oleh faktor alami.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan TMC hanya memaksimalkan awan yang tumbuh dapat mencapai titik jenuh dan terjadi hujan. TMC tidak dapat dilakukan bila pertumbuhan awan hujan (awan rendah) tidak tidak terbentuk.
"Adapun bahan semai dari TMC untuk menyatukan awan-awan adalah NaCl (Natrium Clorida/Garam Dapur) sehingga jika sudah tercampur dengan awan (kondensasi/air) semuanya akan melebur jadi air. Jadi sudah tidak bisa kita bedakan ini akibat hujan buatan atau hujan alami," ujar Ramlan, Selasa (22/8/2023).
Dikatakan Ramlan, yang pasti hujan yang turun adalah hujan alami, jika ada yang menyatakan ada komposisi hujan yang turun memiliki tingkat keasaman atau berbahaya bagi kesehatan kulit, perlu dikonfirmasi hasil uji lab air hujan yang diteliti.
"Jika tidak ada yang bisa menyampaikan hasil uji lab, berarti hanya asumsi saja, sehingga tidak bisa dipertanggungjawabkan. Jadi dapat kami pastikan bahwa hujan yg turun hampir di sebagian Sumbar, Riau, Sumut, Aceh (Sumatera tengah dan Utara) merupakan hujan alami, sehingga masyarakat tidak perlu panik dan khawatir secara berlebihan," cakapnya.
Lanjut Ramlan, mulai tanggal 21 Agustus 2023, kegiatan TMC juga sudah berakhir di Riau.
"Dalam beberapa hari ke depan, potensi hujan di Riau masih ada hujan ringan hingga sedang. Hal ini karena masih adanya suplai masa uap air dari Samudera Hindia," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |