Minggu, 28 April 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

Pemukim Yahudi Usir Penduduk di Desa Palestina di Tepi Barat
Jum'at, 25 Agustus 2023 06:04 WIB
Pemukim Yahudi Usir Penduduk di Desa Palestina di Tepi Barat
Pemandangan pemukiman Yahudi Tepi Barat, 14 Februari 2023. Foto: AP Photo/Ariel Schalit

(CAKAPLAH) - Dusun al-Qabun di wilayah pendudukan Tepi Barat tampak sepi. Ladang penggembalaan domba sepi, gedung sekolah kosong terkunci, dan rumah-rumah sementara dibiarkan seperti bangkai baja.

Keluarga-keluarga terakhir yang tinggal di dusun itu berkumpul dua minggu yang lalu. Mereka diusir oleh pemukim Yahudi dari rumah yang telah mereka tempati selama hampir tiga dekade. Penduduk Dusun al-Qabun mengalami serangan dan pelecehan yang semakin intensif oleh pemukim Yahudi bersenjata yang tinggal di pemukiman liar di puncak bukit di dekat dusun.

“Saya merasa seperti seorang pengungsi di sini, dan pemukim adalah pemilik tanah kami,” kata Ali Abu Kbash, seorang penggembala yang melarikan diri dari al-Qabun bersama empat anaknya dan 60 dombanya ke lereng berbatu di desa tetangga.

Abu Kbash mengatakan, kehidupan menjadi tidak tertahankan ketika para pemukim mencoba mengambil alih ladangnya dengan domba mereka. Para pemukim Yahudi juga merusak pasokan air di desa, dan secara rutin menyerbu dan mengganggu warga desa.

Al-Qabun merupakan sebuah desa kecil Badui yang terletak di timur laut Kota Ramallah dengan jumlah penduduk 89 orang. Pengusiran ini merupakan kasus ketiga dalam empat bulan, yang menyebabkan komunitas Palestina mengungsi.

Bagi warga Palestina, gelombang pengungsian baru-baru ini dari Area C merupakan simbol dari tahap baru dalam konflik Israel-Palestina, seiring dengan munculnya pemukim Yahudi. Para pemukim meningkatkan penggembalaan sebagai alat untuk merebut tanah. Para pejabat PBB memperingatkan bahwa tren ini akan mengubah peta Tepi Barat dan membangun pemukiman liar yang tidak berizin.

Sekitar 500.000 warga Israel telah menetap di Tepi Barat, khususnya di Area C sejak Israel merebut wilayah tersebut, bersama dengan Yerusalem timur dan Jalur Gaza, dalam perang Timur Tengah pada 1967. Kehadiran mereka dipandang oleh sebagian besar komunitas internasional sebagai hambatan utama bagi perdamaian.

Perluasan pemukiman telah dipromosikan oleh pemerintah Israel berturut-turut selama hampir enam dekade. Namun pemerintahan sayap kanan yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjadikan perluasan pemukiman Yahudi sebagai prioritas utama.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich berencana untuk meminta pemerintah mengalokasikan 180 juta dolar AS untuk proyek-proyek pembangunan di Tepi Barat dengan tujuan menghilangkan perbedaan antara kehidupan di pemukiman dan kehidupan di dalam perbatasan Israel yang diakui secara internasional.

“Pengungsian warga Palestina di tengah meningkatnya kekerasan pemukim merupakan suatu tingkat yang belum pernah kami dokumentasikan sebelumnya,” kata Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB di wilayah pendudukan Palestina, Andrea De Domenico.

Serangan pemukim Yahudi telah membuat hampir 500 warga Palestina mengungsi, termasuk 261 anak, dalam satu setengah tahun terakhir. Seorang juru bicara pemukim di wilayah tersebut membantah tuduhan kekerasan atau agresi terhadap komunitas Palestina.

“Tidak ada yang memaksa mereka keluar. Mereka memilih untuk pergi," ujar juru bicara pemukim, Eliana Passentin.

Kendati suku Badui secara tradisional berpindah-pindah, namun perpindahan yang terjadi baru-baru ini bukanlah migrasi musiman sukarela. Alih-alih pindah ke dusun terdekat sebelum kembali, warga Badui malah melarikan diri dari wilayah terbuka di Tepi Barat menuju kota-kota padat penduduk di bawah kendali administratif Otoritas Palestina.

Sebagian besar penduduk desa yang mengungsi mengatakan, mereka ingin pulang suatu hari nanti. Tetapi mereka tidak akan pulang kecuali pemukiman liar telah hilang.

Dari 36 orang yang melarikan diri dari dusun Palestina di al-Baqa pada awal Juli, hanya satu keluarga beranggotakan enam orang yang telah kembali setelah para pemukim dari pemukiman liar membuat kekacauan di desa tersebut. Pemukim Yahudi itu melepaskan domba-domba mereka di padang rumput Palestina, dan membakar rumah yang masih dihuni.

“Warga desa saya yang lain terlalu takut untuk kembali,” kata Mustafa Arara, seorang warga berusia 24 tahun yang baru saja kembali.

Kelompok hak asasi manusia Palestina menggambarkan peningkatan serangan pemukim sebagai bagian dari strategi yang didukung negara. Selama beberapa dekade, gerakan pemukim berupaya membersihkan bagian Tepi Barat di sekitar jalan Route 90 yang dibangun Israel dan melintasi Lembah Yordan.

Jika Israel ingin mengembangkan wilayah tersebut, hal ini akan memperkuat kedekatan permukiman dan semakin melemahkan kemungkinan kesepakatan pembagian wilayah yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.

Banyak komunitas Badui di Area C yang dijadwalkan untuk diusir karena mereka tidak mendapatkan izin untuk membangun. Menurut kelompok pengawas anti-permukiman Peace Now, lebih dari 95 persen pengajuan izin mendirikan bangunan di Palestina ditolak. Militer secara rutin mengeluarkan perintah pembongkaran rumah-rumah yang terbuat dari seng dan kayu bekas.

Pekan lalu, pihak berwenang meratakan gedung sekolah yang didanai Uni Eropa di dusun Badui Ein Samiya, yang baru-baru ini ditinggalkan oleh 150 warganya.

Dalam beberapa kasus, Mahkamah Agung Israel menunda pengusiran komunitas Badui dengan mempertanyakan apakah pihak berwenang mempunyai rencana relokasi yang sesuai.

Saat ini, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan, para pemukim Yahudi radikal dan domba-domba mereka melakukan hal yang tidak dilakukan pemerintah Israel, yaitu mengusir banyak orang Badui dari tanah yang telah mereka huni selama beberapa dekade. Sebagian besar warga Badui menetap di wilayah tersebut setelah melarikan diri atau dipaksa keluar dari gurun Negev dalam perang pada 1948 yang mengelilingi pendirian negara Israel.

“Saya kira tidak ada pertemuan di ruang berasap antara tentara, pemerintah, dan pemukim. Tetapi secara lebih umum, Israel secara langsung mendorong komunitas Palestina menjauh dari jalur terbuka di Area C dan pindah ke daerah kantong yang lebih padat penduduknya," kata Michael Sfard, seorang pengacara terkemuka Israel yang sering mewakili warga Palestina.

Amana, sebuah kelompok yang mendukung dan mendanai pemukiman tidak sah, menggambarkan, pemukiman liar sebagai cara bagi Israel untuk mengambil alih sebagian besar tanah dengan sedikit usaha pada sebuah konferensi pada 2021. “Pembangunan hanya memakan sedikit lahan dan mahal, serta tidak memungkinkan Anda mendatangkan banyak orang dalam waktu singkat,” kata Sekretaris Jenderal Amana, Ze’ev Hever, pada konferensi tersebut.

Para pemukim liar Israel sekarang menguasai sekitar 60.000 hektare di Area C. Seorang peneliti anti-pemukiman Israel, Dror Etkes mengatakan, seperempat dari tanah itu dirampas setelah warga Palestina dievakuasi. Etkes mengatakan, ketika al-Qabun dikosongkan, sekitar 3.000 hektar tambahan berada di bawah kendali Israel.

Di Ramallah, empat desa kecil Palestina telah dikosongkan sejak Juli lalu. PBB mencatat 150 warga Palestina terluka dan empat orang dibunuh oleh pemukim Israel atau pasukan Israel dalam insiden terkait pemukim antara Januari dan awal Agustus tahun ini. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari jumlah cedera yang tercatat sepanjang 2022.

Militer Israel mengatakan, mereka tidak mengizinkan atau mendukung tindakan kekerasan terhadap pemukim. Militer mengatakan, pasukan keamanan menangani kasus melalui laporan kekerasan di wilayah tersebut.

Setelah mengungsi awal bulan ini, beberapa warga dari al-Qabun kembali dan membakar sisa-sisa rumah mereka. Mereka lebih memilih membakar tempat itu sendiri daripada dibakar oleh pemukim Israel.

Para pemukim Yahudi yang mengusir penduduk Palestina berasal dari pemukiman liar yang dikenal sebagai Malachei Hashalom atau “Malaikat Perdamaian" dalam bahasa Ibrani. Pemukiman liar ini didirikan pada 2015. Malachei Hashalom menggambarkan dirinya sebagai peternakan penggembalaan khusus karen kehadiran orang Yahudi sangat penting bagi keamanan dan integritas negara Israel. Awal tahun ini, pemerintahan Netanyahu berjanji untuk melegalkan pemukiman liar tersebut.

Editor : Ali
Sumber : Republika.co.id
Kategori : Internasional
Idulfitri 1445 Riau Petroleum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Jumat, 26 April 2024
SD An Namiroh Pusat Pekanbaru Borong Penghargaan Tingkat Nasional hingga Internasional
Jumat, 26 April 2024
APHI Riau Gelar Halal Bihalal dan Santuni Anak Yatim
Kamis, 25 April 2024
Plt Bupati Asmar Hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah di Surabaya
Kamis, 25 April 2024
Disdik Pekanbaru Minta Sekolah yang Gelar Halal Bi Halal Tak Ganggu Jam Belajar

Serantau lainnya ...
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 25 April 2024
Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Harga 2 Jutaan, Apa Saja?
Sabtu, 20 April 2024
7 Keunggulan Samsung Galaxy S23 Ultra, Dapatkan di Blibli
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Kamis, 25 April 2024
Politeknik Pengadaan Nasional Beri Diskon 30 Persen untuk Anak ASN, TNI dan Polri
Rabu, 24 April 2024
UMRI Resmikan Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Manajemen dan Kewirausahaan
Rabu, 24 April 2024
Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan bagi Gen Z
Sabtu, 06 April 2024
Rangkaian Ramadan Ceria Umri Berakhir, 5.000 Orang Terima Manfaat

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

Mutiara Merdeka Hotel - April 2024
Terpopuler

04

Selasa, 23 April 2024 11:29 WIB
Edarkan Sabu, Pasutri di Pekanbaru Dibui
Iklan CAKAPLAH
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www