Fidel Castro. (Foto: Reuters)
|
(CAKAPLAH) - Presiden biasanya memimpin sebuah negara hanya berlangsung selama satu atau dua masa jabatan antara 5 hingga 10 tahun. Di Indonesia sendiri, masa jabatan presiden diatur dalam UUD 1945 Pasal 7.
Dalam Undang-Undang tersebut, diatur mengenai masa jabatan presiden dan wakil presiden adalah selama lima tahun dan bisa dipilih ulang dalam jabatan yang sama hanya untuk sekali masa jabatan.
Berbeda dengan presiden biasanya, berikut adalah daftar presiden paling lama menjabat di dunia yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Fidel Castro (Kuba)
Fidel Castro merupakan seorang tokoh pejuang revolusi dan politikus asal Kuba yang menganut paham komunis. Selama kurun waktu 1959 hingga 2008, Castro memegang berbagai jabatan penting di Kuba, termasuk Perdana Menteri dari tahun 1959 hingga 1976, dan kemudian sebagai Presiden sejak 1976. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba dari tahun 1965 hingga 2011.
Fidel Castro memimpin Kuba dengan kendali militer dan politik yang kuat, sementara Amerika Serikat (AS) selalu menentang pemerintahannya. Meskipun AS mencoba berbagai upaya untuk menggulingkan Castro, termasuk upaya pembunuhan, blokade ekonomi, dan bahkan Invasi Teluk Babi pada tahun 1961, semua usaha tersebut gagal. Sebagai tanggapan terhadap ancaman-ancaman ini, Castro mendekatkan diri dengan Uni Soviet dan bahkan mengizinkan penempatan senjata nuklir di Kuba, yang memicu Krisis Misil Kuba pada 1962.
Castro mendasarkan pembangunan Kuba pada prinsip Marxis-Leninis, mengubahnya menjadi negara satu partai yang dipimpin oleh Partai Komunis. Kepemimpinan Castro yang panjang selama 49 tahun menjadikannya salah satu presiden paling lama menjabat di dunia.
2. Chiang Kai-Shek (Taiwan-Tiongkok)
Chiang Kai-shek menjabat sebagai Presiden Republik China dari 1928 hingga 1949. Setelah kekalahan partai komunis pada 1949, ia berperan dalam pembentukan pemerintahan Taiwan dan memimpin hingga saat dia meninggal pada 5 April 1975.
Chiang Kai-Shek adalah seorang tokoh terkemuka dalam partai Kuomintang (KMT), menjabat sebagai Komandan pertama Akademi Militer Whampoa, sebuah lembaga yang didirikan oleh KMT di bawah inisiatif Sun untuk memajukan perjuangan revolusioner.
Selain itu Ia juga mengambil alih kepemimpinan KMT setelah meninggalnya Sun Yat Sen pada tahun 1925. Pada tahun 1926, Chiang memimpin Ekspedisi Utara yang bertujuan untuk menyatukan kembali Tiongkok yang kemudian terpecah oleh panglima perang yang memegang kekuasaan di berbagai wilayah provinsi setelah runtuhnya Dinasti Qing. Chiang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Militer Nasional di Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok dari tahun 1928 hingga 1948.
3. Kim Il-Sung (Korea Utara)
Kim Il-Sung adalah seorang politikus berlatar belakang komunis dari Korea yang menjadi pemimpin tertinggi pertama Korea Utara sejak tahun 1948 hingga meninggalnya. Dia menduduki jabatan perdana menteri dari tahun 1948 hingga 1972, dan kemudian menjabat sebagai presiden dari tahun 1972 hingga 1994.
Meskipun banyak jabatan resmi, peran paling berpengaruhnya adalah sebagai Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea. Dalam konteks pemujaan kepribadian, Kim secara resmi diakui sebagai 'Pemimpin Besar', dan menurut Konstitusi Korea Utara, dia dianggap sebagai 'Presiden Abadi' negara tersebut. Hari ulang tahunnya juga dirayakan sebagai hari libur nasional di Korea Utara.
Kim Il-sung memimpin negara tertutup tersebut selama 46 tahun sebelum meninggal saat menjabat pada 1994. Sampai saat ini, ia masih dihormati sebagai “pemimpin abadi”.
4. Muammar Gaddafi (Libya)
Muammar Gaddafi merupakan seorang tokoh revolusi dan politikus asal Libya. Ia memegang jabatan sebagai Kepala Revolusioner Republik Arab Libya selama 42 tahun, dari 1969 hingga 1977. Ia juga disebut sebagai "Pemimpin Revolusi" Jamahiriyah Arab Libya dari 1977 hingga 2011.
Awalnya, Gaddafi mendorong nasionalisme dan sosialisme Arab, tetapi kemudian mengembangkan ideologinya sendiri yang disebut sebagai Teori Internasional Ketiga.
Muammar Gaddafi lahir di Surt selama masa penjajahan Italia dalam keluarga Badawi yang kurang mampu. Ia mulai tertarik pada nasionalisme Arab saat masih belajar di Sebha, dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer Kerajaan di Benghazi.
Selama karier militernya, ia membentuk kelompok revolusioner yang pada akhirnya berhasil menjatuhkan pemerintahan Raja Idris selama kudeta Libya pada tahun 1969. Setelah berkuasa, Gaddafi mengubah Libya menjadi republik yang dipimpin oleh Dewan Komando Revolusioner.
5. Teodoro Obiang Nguema Mbasogo (Guinea Khatulistiwa)
Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, telah menjabat sejak 1979 hingga saat ini. Kepemimpinannya yang berlangsung selama lebih dari 40 tahun menjadikannya salah satu presiden terlama di Afrika.
Teodoro lahir pada 5 Juni 1942. Ia adalah seorang politikus dari Guinea Khatulistiwa yang berhasil menggulingkan pamannya, yaitu diktator Francisco Macías Nguema, melalui sebuah kudeta militer pada Agustus 1979.
Selama periode awal 1990-an, Teodoro memainkan peran kunci dalam mengawasi perkembangan Guinea Khatulistiwa sebagai produsen minyak terkemuka. Selain itu, ia menjabat sebagai Ketua Uni Afrika dari tanggal 31 Januari 2011 hingga 29 Januari 2012.
Saat ini, Teodoro memegang rekor sebagai presiden petahana dengan masa jabatan terlama di dunia. Ia adalah pemimpin terlama di Afrika yang telah berkuasa selama tiga dekade, dan juga merupakan pemimpin non-monarki dengan masa jabatan terpanjang di dunia, hanya kedua setelah Fidel Castro.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Okezone.com |
Kategori | : | Internasional, Serba Serbi |