PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tim SAR Gabungan hingga saat ini masih berupaya melakukan evakuasi terhadap pendaki yang masih berada di puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023).
Tampak pemandangan jalur puncak dari Gunung Marapi tertutup oleh awan panas hingga bebatuan yang membuat pendaki tidak ada tempat untuk bersembunyi.
Tim SAR Gabungan yang memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap tampak sedang mengevakuasi salah satu pendaki yang sudah dimasukkan ke kantong jenazah.
Terlihat juga hingga saat ini, Gunung Marapi masih erupsi yang membuat para pendaki yang sudah sampai ke puncak kehabisan oksigen dan terbakar akibat awan panas.
Dari data yang didapatkan, sejauh ini sudah 57 orang pendaki yang sudah dinyatakan turun, dan dari yang turun itu terdapat beberapa korban jiwa.
Sementara, ada 18 orang pendaki lagi yang masih belum turun atau masih berada di atas Gunung Marapi yang saat ini masih berusaha dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan.
Diberitakan CAKAPLAH.COM lima orang warga Riau jadi korban melutusnya Gunung Marapi, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tiga orang mengalami luka dan dua meninggal dunia.
Data itu diketahui dari koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dengan BPBD Sumatera Barat. Lima 5 korban terdiri dari 4 orang mahasiswa dan 1 orang pekerja katering.
"Tiga orang masih dirawat, yakni Aditya Sukirno Putra mahasiswa UIR Pekanbaru, M Ridho Kurniawan pekerja katering serta M Arbi Muharman, mahasiswa Unri (Universitas Riau)," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi BPBD Riau, Rozita, kepada awak media, Selasa (5/12/2023).
Rozita mengungkapkan, Aditya Sukirno Putra, warga Pekanbaru masih dirawat di RS Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi, untuk perawatan bedah. Kondisinya dengan mengalami luka bakar pada kaki sebelah kanan dan bokong serta pergelangan tangan kiri.
M Ridho Kurniawan yang juga dari Pekanbaru masih dirawat intensif di UGD RSUD Dr Achmad Mochtar. Korban mengalami kondisi kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan dan sementara pasang spalk.
"Lutut sebelah kiri luka bakar dan lecet dan terpasang perban, tangan sebelah kanan luka bakar," kata Rozita.
Untuk kondisi Muhammad Arbi Muharman juga masih menjalani perawatan intensif di UGD RS Dr. Achmad Mochtar. Korban merupakan
mahasiswa Jurusan Olahraga semester 7 di Unri.
Menurut Rozita, Arbi Muharman mengalami sejumlah luka serius, yakni luka bakar di pinggang sebelah kanan, tangan sebelah kanan tidak bisa digerakkan dan pasang spalk, tangan sebelah kiri luka bakar, paha dan kaki sebelah kanan juga terdapat luka bakar, paha sampai kaki luka bakar dan luka gores dan kondisi korban masih syok.
"Dua warga Riau korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia yaitu Muhammad Adan mahasiswa UIR telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru. Lalu Nazatra Adzin Mufadhal juga mahasiswa UIR dan telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru," jelas Rozita.
Rozita menyebutkan, pihaknya menurunkan tim beranggota 4 orang untuk berkoordinasi dalam pencarian korban erupsi Gunung Marapi. BPBD juga memastikan korban yang selamat agar mendapatkan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kepulangan korban ke Pekanbaru.
"Kita juga memastikan korban yang selamat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai, termasuk memfasilitasi keluarga untuk pemulangan korban yang meninggal dunia," sebut Rozita.
BPBD Riau juga mendukung logistik Basarnas yang turun sebagai dukungan dalam pencarian korban serta evakuasi dan mitigasi. Selain itu, tim berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Posko Utama atau Media Center Erupsi Gunung Marapi.
Diketahui, Gunung Marapi meletus sekitar pukul 14.53 WIB, Ahad (3/12/2023). Dikabarkan ada 75 pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi erupsi.
Hingga pagi tadi, 11 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya sudah turun dan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan masih ada 12 orang lagi yang kini dalam pencarian.
Status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada. Masyarakat diharapkan tidak mendekat ke wilayah yang rawan terdampak erupsi.
Jika keluar rumah masyarakat diminta menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker karena ada hujan abu yang terbawa angin.*
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Sumatera Barat |