PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perkebunan Riau bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kota telah menyelesaikan update luasan perkebunan kelapa sawit di Riau.
Update luasan perkebunan tersebut dilakukan berkaitan dengan laporan dari dinas perkebunan kabupaten kota terkait Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit yang dinilai masih rendah dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Riau Supriadi mengatakan update luasan perkebunan tersebut dilakukan karena dalam pembagian DBH sawit parameter yang digunakan yakni luas perkebunan dan produksi.
Dimana data yang digunakan pemerintah pusat dalam menghitung luasan kebun kelapa sawit di Riau yakni data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Terkait data luasan dan produksi kelapa sawit sudah diverifikasi ulang dan di-update bersama kawan-kawan dinas perkebunan kabupaten kota di Riau," kata Supriadi.
Berdasarkan update data luasan perkebunan kelapa sawit di Riau tersebut, lanjut Supriadi, terjadi penambahan luasan perkebunan kelapa sawit di Riau cukup signifikan, hal tersebut diharapkan bisa menambah DBH sawit untuk Riau.
"Penambahan luasan perkebunan cukup siginifikan, namun memang untuk mengesahkannya perlu di Surat Keputusan (SK) kan oleh kementerian terkait. Karena itu kita belum bisa menyampaikan data update terbarunya, sebab masih menunggu SK menteri terkait," ujar pria yang akrab disapa Ucup ini.
Ditanyakan apakah jika tahun ini sudah dilakukan update data maka DBH sawit akan meningkat, pihaknya juga tidak dapat memastikan, sebab dari informasi yang pihaknya dapatkan, alokasi DBH sawit tahun 2024 juga sudah keluar.
"Informasi yang kami dapat, alokasi DBH tahun 2024 juga sudah keluar. Dimana kalau untuk tahun 2023 alokasi DBH sawit seluruh Indonesia Rp3,4 triliun, sedangkan tahun depan Rp3 triliun kalau tak salah. Jadi malah justru berkurang," ucapnya.
Sebab menurut Ucup, harga kelapa sawit tahun lalu lebih baik dari tahun ini. Dimana tahun ini relatif lebih rendah harga kelapa sawit sepanjang tahun, atau relatif tidak ada lonjakan harga seperti tahun lalu.
"Karena tahun lalu sempat terjadi lonjakan yang luar biasa pada harga CPO kita. Mungkin itu yang menjadi penyebabnya," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |