Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasar Induk yang berada di Jalan Soekarno-Hatta Ujung tak kunjung beroperasi. Pembangunan Pasar Induk diperkirakan masih 75 hingga 80 persen.
Para pedagang yang akan menempati Pasar Induk tersebut masih menduduki Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPS). Mereka belum bisa pindah lantaran bangunan Pasar Induk tak kunjung selesai sejak dimulai tahun 2016 lalu.
Padahal, PT Agung Rafa Bonai (ARB) sebagai pengembang Pasar Induk tersebut ditargetkan selesai membangun pada tahun 2018.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengaku terus mendorong pengembang untuk segera menuntaskan pembangunan Pasar Induk. Sehingga pedagang yang berada di TPS dapat dipindahkan ke sana.
Ia menyebut, pihaknya sudah melakukan kerjasama Bangun Guna Serah (BGS) dengan pengembang. Ada ratusan kios yang sudah rampung dan disediakan untuk pedagang di lokasi tersebut.
"Alhamdulillah kita sudah ada kerjasama BGS untuk Pasar Induk. Kios yang tersedia di Pasar Induk saat ini lebih dari 250. Artinya masih tertampung untuk pedagang yang menghuni TPS sekarang," ujar Zulhelmi, Kamis (15/2/2024).
Dikatakannya, ada 189 pedagang yang kini menempati TPS di Terminal BRPS. Ratusan pedagang itu akan dipindahkan jika Bangunan Pasar Induk selesai dibangun.
Rencananya, Disperindag Pelai akan melakukan sosialisasi pemindahan pedagang usai Pemilu 2024 ini. Sehingga ditargetkan Pasar Induk sudah bisa ditempati pedagang usai Hari Raya Idulfitri tahun 2024 ini.
"Sudah hari raya, bulan empat atau bulan lima kita harapkan sudah beroperasi lancar. Jadi seluruh bahan pokok yang dikirim ke Pekanbaru, itu masuk ke Pasar Induk dulu. Jadi terdata semuanya," katanya.
Penulis | : | Rahmat Hidayat |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kota Pekanbaru |