PEKANBARU (CAKAPLAH) - Setelah bertahun-tahun menjadi partai pemenang Pemilu di Provinsi Riau, tampaknya dominasi Gokar kini mulai goyang. Di Pemilu 2024, tampuk kekuasaan di DPRD Riau dan empat kabupaten hilang dari genggaman partai beringin.
Meski masih tetap meraih banyak kursi, Pemilu kali ini Golkar harus rela lengser dari kursi Ketua DPRD Provinsi Riau dan Ketua DPRD empat kabupaten yang sebelumnya dikuasai.
Meski belum ditetapkan siapa saja calon legislatif (Caleg) terpilih, dari rekapitulasi kabupaten kota, sudah terlihat raihan kursi yang didapatkan Golkar.
Diketahui, Golkar tak pernah tergoyahkan dari kursi Ketua DPRD Riau, bahkan bertahun-tahun dikuasai. Pada periode ini, predikat tersebut tampaknya akan dipupuskan oleh PDI Perjuangan yang meraih kursi terbanyak di DPRD Riau dan akan merebut kursi Ketua DPRD.
PDI Perjuangan mengklaim meraih 11 kursi di DPRD Riau, sedangkan Golkar setakat ini meraih 10 kursi. Di tingkat kabupaten kota, Golkar yang memenangkan Pemilu di lima kabupaten di Riau pada 2019 lalu, kini dominasi itu tergeser oleh partai lain.
Hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten kota yang telah selesai, Golkar tergeser dari kursi Ketua DPRD Indragiri Hulu yang kini diraih Nasdem, Pelalawan yang kini diraih PDI Perjuangan, Indragiri Hilir yang kini diraih PKB, dan Kuansing yang kini diraih Gerindra.
Golkar hanya bisa mempertahankan kursi Ketua DPRD Kabupaten Siak. Meskipun tergeser di empat kabupaten, Golkar berhasil merebut kursi Ketua DPRD Rokan Hilir yang pada 2019 - 2024 dimenangkan PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Pilkada 9 daerah 2020, Golkar kala itu percaya diri mengusung kader sendiri hanya berhasil memenangkan Pilkada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kuantan Singingi.
Namun kini, kemungkinan besar kedua daerah tersebut tak lagi dapat dimenangkan Golkar, disinyalir karena beberapa sebab. Di mana masalah yang terjadi di Kuansing karena gonjang-ganjing Bupati Andi Putra berhadapan dengan kasus hukum.
Akhirnya jabatan Bupati diteruskan oleh Wakilnya Suhardiman Amby yang dipercaya Gerindra memimpin partai di daerah yang merupakan lumbung Golkar tersebut. Terbukti, dikomandoi Suhardiman Amby, Gerindra dapat mengambilalih partai pemenang Pemilu dari genggaman Golkar.
Sementara, di Inhu kini dimenangkan oleh partai NasDem. Kemenangan NasDem sudah sejak awal diprediksi banyak pihak, mengingat Bupati Rezita Meylani merupakan istri dari mantan Bupati Yopi Airanto.
Yopi Arianto yang "berdarah" Golkar dan menjabat 10 tahun sebagai Bupati, sudah hengkang ke Nasdem dan menjabat Sekretaris DPW Nasdem Riau.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD I Gokar Riau Ikhsan megatakan, pihaknya akan mengevaluasi hasil Pemilu 2024. Ikhsan mengaku sedikit heran dengan raihan kursi Golkar yang tidak linear antara DPR RI dengan kabupaten kota.
"Kami juga akan evaluasi, banyak tak linear. DPR RI suara Golkar luar biasa, target tercapai. Di Riau 1 suara Golkar hampir 500 ribu, tapi kenapa di beberapa daerah kita kalah," katanya.
"Kita menang di Rohil, Siak. Di beberapa derah kita kalah, ini akan ditelaah apa yang terjadi di bawah, apa sebenarnya yang terjadi," kata Ikhsan lagi.**