Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman (tengah) foto bersama dengan stakeholder terkait usai rapat pencabutan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Riau tahun 2017, Kamis (23/11/2017).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, resmi mencabut status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau tahun 2017, Kamis (23/11/2017).
Pencabutan status tersebut disaksikan Wakil Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang, Dansatgas Penanggulangan Bencana Asap Riau Brigjen TNI Edy Nasution, Ketua DPRD Riau Hj Septina, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Danlanal dan Danlanud Pekanbaru serta stokeholder terkait lainnya.
"Alhamdulillah tahun 2017 kita berhasil menekan Karhutla di Riau, dan itu kita lakukan dalam waktu 2 tahun terakhir. Semua ini tak lain karena kekompakan kita bahwa pentingnya mencegah Karhutla," ungkap gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman itu.
Karena itu, Andi mengapresiasi tugas-tugas yang telah dilakukan Satgas Karhutla Riau. Sebab penanggulangan bencana asap di Riau bukanlah pekerjaan yang mudah.
"Atas usaha yang telah dilakukan, saya ucapkan terima kasih kepada Komandan Satgas berserta jajaran, Polda Riau, Danlanut yang telah bekerja secara fisik maupun imbauan, maklumat, sosialisasi, Pergub, struktur dan non struktural. Itu lah yang menghasilkan dan kita peroleh saat ini," ujarnya.
Apalagi, sebut gubernur, setiap tahun presiden melakukan pencegahan. Dimana presiden menggambarkan kerugian negara saat Karhutla 2015 lalu mencapai Rp220 triliun. Kalau angka itu ditanggung 9 provinsi, maka setiap provinsi mengalami kerugian Rp24 triliun.
"Namun karena kekompakan kita bersama, kerugian sebesar itu bisa kita tekan," cetusnya.
Dengan keberhasilan itu, lanjut gubernur, berbagai program kegiatan pemerintah pusat dan proyek strategis nasional (PSN), proyek sinergi antara Pemprov Riau dengan pusat banyak dilaksanakan di provinsi Riau.
"Misalnya saja kita baru meresmikan Balai Pengembangan Produk dan Standarisasi Industri (BPPSI), dan balai ini pertama yang ada di Indonesia. Kemarin juga Politeknik Kemaritiman dan Kelautan sudah dibuka di Dumai. Sebelumnya juga ada Sekolah Regional Damkar dan Satpol PP di Rohil, dan masih banyak lagi PSN di Riau," paparnya.
Menurutnya, kalau Riau masih berasap seperti tahun 2015 dipastikan kegiatan pusat dan PSN banyak pindah ke provinsi lainnya. Artinya ini merupakan hikmah yang dilakukan Pemprov Riau bersama Satgas menjaga kebakaran lahan dan hutan di Riau, sehingga berbagai kegiatan muncul di Riau.
Karena itu, Andi Rachman berpesan kepada Dansatgas Karhutla Riau dan jajarannya untuk mempersiapkan Karhutla di tahun 2018. Apalagi tahun depan Riau juga akan disibukkan dengan Pilgub, Pileg dan Pilres.
"Disamping tiga iven itu, tetangga kita juga akan melaksanakan iven Asian Games di Palembang. Tentu tahun depan masalah Karhutla tetap menjadi fokus kita. Makanya kita harap Dansatgas dan anggotanya untuk mempersiapkan lebih awal menanggulangi Karhutla," pungkasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |