BANGKINANG (CAKAPLAH) - Banjir melanda wilayah Kabupaten Limapuluh, Sumatera Barat menyebabkan Jalan Lintas Riau -Sumatera Barat terputus sehingga arus lalulintas menjadi terganggu.
Informasi banjir tersebut dibenarkan oleh Kapolres Kampar, Riau AKBP Deni Okvianto saat dikonfirmasi melalui Kasat Lantas AKP Galih, Sabtu (30/12/2017) di Bangkinang Kota.
"Jalur Lintas Sumbar-Riau di KM 37, dekat SPBU Desa Pangkalan Koto Baru untuk sementara tidak bisa dilewati karena banjir," jelas Galih.
Untuk itu, Galih mengimbau bagi kendaraan yang akan melintas jalan tersebut agar melewati jalur alternatif di Kiliran Jao.
Jalur ini lintas Sumbar-Riau ini menjadi perhatian Kepolisian karena dilewati kendaraan yang akan berliburan dari Riau menuju Sumatera Barat.
Sebagaimana diketahui hujan lebat yang mengguyur Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat sejak Jumat (29/12/2017), menyebabkan banjir dan longsor.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten 50 Kota Rahmadinol mengatakan banjir dan longsor terjadi secara bergantian. Longsor terjadi tadi malam di Jorong Ulu Aia Kecamatan Harau yang menyebabkan arus lalu lintas Sumbar-Riau dan sebaliknya putus total.
Material tanah menimbun sepanjang 20 meter badan jalan. "Material berhasil dibersihkan sekitar satu jam. Setelah itu arus lalu lintas kembali lancar," ujar Rahmadinol dilansir Liputan6.com.
Namun, hujan yang terus menerus membuat aliran Sungai Batang Maek, yang membentang dari Maek hingga Kampar, Pekanbaru, meluap di Pangkalan Koto Baru, daerah yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru.
Akibatnya, akses jalan lintas Sumbar - Riau kembali tak bisa dilewati karena luapan air mencapai ketinggian lebih dari 50 sentimeter. "Tadi malam putus karena longsor di Kelok Ulu Aia. Pagi ini, banjir melanda Pangkalan Koto Baru," ujarnya.
Banjir di Pangkalan Koto Baru itu, kata dia, terjadi di Jorong Sopang, Nagari Pangkalan. Itu disebabkan karena sungai di kawasan tersebut, baik Batang Maek maupun Batang Manggilang, meluap.
Oktaveri, yang menempuh perjalanan dari Padang sejak tadi malam menuju Pekanbaru, sampai hari ini belum sampai tujuan. Dalam waktu normal, jarak tempuh Padang-Pekanbaru hanya delapan jam. Artinya, jika berangkat dari Padang pukul 20.00 WIB, sudah tiba pukul 04.00 WIB pagi hari.
"Saya baru sampai di Kabupaten Kampar. Sekitar dua jam lagi baru sampai di Pekanbaru," ujarnya pada Liputan6.com. Itu berarti Oktaveri sudah menempuh 15 jam perjalanan dan belum juga tiba di tujuan.
Menurutnya, lamanya sampai di Pekanbaru karena terjebak macet di daerah longsor Ulu Aia. Waktu itu, sebutnya, material longsor sudah dibersihkan tapi kendaraan masih mengular. Paginya, kendaraannya juga terjebak banjir di Pangkalan Koto Baru.
Penulis | : | Arif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kabupaten Kampar, Sumatera Barat, Peristiwa |