BANGKINANG (CAKAPLAH) – Disaat orang-orang mulai banyak memberikan perhatian, Herman Edison (32), bapak dua orang anak yang menderita beberapa jenis penyakit dan berbadan kurus hanya tinggal tulang pembalut kulit, akhirnya menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di Desa Sungai Terap, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Selasa (16/1/2018) siang.  

Menurut salah seorang staf di Puskesmas Kampa Syukri, yang merupakan salah seorang yang ikut memperhatikan nasib Herman dalam beberapa waktu terakhir dan ikut menggalang bantuan demi biaya penyembuhan Herman kepada CAKAPLAH.COM mengungkapkan, Herman Edison meninggal sekitar pukul 12.30 WIB setelah masuk waktu Sholat Zuhur.

“Ia meninggal di rumahnya sendiri setelah orang tuanya mengatakan aku memaafkanmu nak. Waktu Sholat Zuhur sudah masuk, baru dia meninggal,” kata Syukri. Almarhum dikebumikan di Botuong, Desa Sungai Tarap, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar.

Baca: Derita Herman Edison yang Bertubi-tubi Dapat Cobaan Hidup

Seperti diberitakan, nasib Herman sangat miris dan menyedihkan. Betapa tidak, beberapa tahun ini ia hanya bisa pasrah terbujur kaku dengan kondisi badan hanya tinggal tulang dibalut kulit.

Sebagaimana dituturkan Syukri, semasa hidupnya Herman bertubi-tubi mendapat cobaan hidup.

Setelah ayahnya meninggal dunia, Herman kembali mendapat cobaan yang cukup berat karena giliran istrinya menghadap Sang Khalik. Tidak hanya itu, ditengah kondisi tubuhnya yang semakin melemah dan semakin kurus akibat penyakit yang dideritanya dan kewajibannya sebagai seorang ayah menghidupi dua buah hatinya yang masih berusia sepuluh dan delapan tahun, ibunya juga dilanda sakit keras yakni terkena stroke.

Sebagai tulang punggung keluarga, Herman benar-benar tak bisa menjalankan perannya karena kondisi kesehatannya yang terus menurun.

Syukri menambahkan, Herman pernah datang ke RSUD Bangkinang. Saat itu ia dirujuk ke Pekanbaru, namun karena kondisi ekonomi sangat terbatas dan tidak ada orang yang akan menjaganya di rumah sakit maka sejak itu ia tak pernah datang lagi berobat ke rumah sakit.

"Anaknya yang dua orang itu kondisinya juga kurang sehat, mereka benar-benar keluarga tak mampu. Mereka sangat mengharapkan uluran tangan dari kita," beber Syukri.

Atas kondisi itu, ia bersama Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Syamsul Azwar dan tokoh masyarakat Kampar Syafruddin Prawiranegara yang juga mantan anggota DPRD Rokan Hulu datang ke rumah Herman, Jum'at (12/1/2018) lalu untuk melihat kondisi Herman bersama ibundanya dan membawa beberapa paket sembako.
Kemudian Sabtu (13/1/2018) sore mereka bersama masyarakat memutuskan mengantarkan Herman ke RSUD Bangkinang untuk dirawat.
Sampai hari Senin (15/1/2018) Herman yang sebelumnya bekerja menyadap karet milik orang lain masih di rawat di RSUD Bangkinang tersebut. Herman juga sempat dikunjungi anggota DPRD Kabupaten Kampar Hj Eva Yuliana begitu mendapat kabar.

Syukri mengatakan, ia dan beberapa masyarakat ikut peduli ingin membantu masyarakat yang mengalami masalah seperti ini karena menurutnya ini salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama.
Disaat orang mulai banyak ikut peduli salah satu datang dari anggota DPRD Provinsi Riau dari daerah pemilihan Kabupaten Kampar Hj Eva Yuliana, namun Tuhan berkehendak lain, Herman yang memiliki dua orang anak yang masih kecil itu dipanggil menghadap Sang Khalik. Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Semoga almarhum husnul khotimah