Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Selain sektor pariwisata berbasis budaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengembangkan dan menggarap sektor kelautan pada tahun 2018. Sektor tersebut digadang-gadang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Demikian disampaikan Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (22/3/2017). Menurutnya, sektor minyak dan gas (Migas) yang selama menjadi primadona tak lagi bisa diharapkan, mengingat harga minyak dunia tengah pasang surut.
"Kita melihat pontensi besar itu di Riau. Karena Riau miliki garis pantai yang cukup luas, bisa dikatakan dua kali lipat Pulau Jawa," ujarnya.
Menurutnya potensi tersebut cukup menjanjikan untuk digarap. Malah saat ini potensi itu sudah digarap oleh masyarakat di daerah.
"Masyarakat di Rohil mengembangkan kerang, Bengkalis dengan budidaya ikan khasnya, begitu juga Kepulauan Meranti. Di Inhil ada juga budidaya tiram dan kepitingnya," terang Gubri.
Makanya, lanjut pria yang akrab disapa Andi Rachman itu, Pemprov Riau akan komit mengembangkan potensi budidaya laut di garis pantai Riau. "Saya sudah minta Bappeda dan Diskanlut Riau melakukan persiapan. Kita harapkan dengan sektor baru ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi kedepan," tandasnya.
Perlu diketahui pertumbuhan perekonomian Riau sejak 2014 sampai 2016 mengalami pasang surut. Dimana tahun 2014 hanya meningkat 2,70 persen, sedangkan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 0,20 persen, dan 2016 naik 2,50 persen.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan, Ekonomi |