Said Aqil Siroj
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebagai organisasi agama dan kemasyarakatan, Nahdatul Ulama (NU) selalu menjalankan amanat para pendirinya. Secara tegas Ketua Umum Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siroj saat menghadiri acara ulang tahun ke-92 NU di Masjid An Nur Pekanbaru, Riau, mengatakan bahwa dari dulu NU menjalankan Islam Ahli Sunnah Waljamaah.
"Dari dulu itu, Islam anti radikalisne, Islam anti kekerasan, dan Islam yang menolak ektremisme, liberalisme dan sekularisme," tegasnya.
Selain itu, menurutnya NU juga dititipkan amanah oleh pendiri agar menjaga, merawat, mengawal dan mengembangkan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Itu amanat mulia, dan ini tidak sembarangan. Kalau dibilang NU itu seperti Satpam, kalau lagi ribut disuruh ngawal, tapi kalau sudah aman ditinggal. Apa jeleknya jadi Satpam Indoneisa, terhormat sekali menjadi Satpam," ujarnya.
Said Aqil mengatakan, kekuatan NU bukanlah kekuatan tentara dan kekuatan birokrasi. Tapi NU adalah kekuatan masyarakat yang selalu mengawal keutuhan NKRI, dan juga menjaga dan mengawal budayanya.
Hadir dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo, Kepala Staf Presiden Panglima TNI Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, Pangdam I Bukit Barisan, Polda Riau, Danrem 031 Wirabima, Plt Gubernur Riau dan ribuan santai dan jemaah NU Riau.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serba Serbi |