(CAKAPLAH) - Sejumlah media beberapa hari ini mengabarkan soal laporan terdengar bunyi tembakan di luar istana Arab Saudi dan ada dugaan Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS)yang ditembak orang tak dikenal dan mengalami cedera.

Laporan resmi menyebut petugas keamanan menembak jatuh sebuah pesawat nirawak (drone) di luar istana. MBS belakangan tidak muncul di muka publik dan menimbulkan banyak spekulasi di berbagai kalangan.

Pangeran Saudi yang kini tinggal di pengasingan di Jerman, Khalid bin Farhan (KBF), belum lama ini mengungkapkan insiden itu boleh jadi bentuk protes terhadap sepak terjang MBS dengan kebijakan-kebijakannya.

"Saya pribadi tidak percaya insiden itu cuma masalah drone. Meski bukan upaya untuk menggulingkan MBS paling tidak peristiwa itu sebagai bentuk protes terhadap dia," ujar KBF, seperti dilansir laman Middle East Eye, pekan lalu.

Dengan insiden itu KBF juga mengungkapkan seperti apa hubungan antara pangeran-pangeran Saudi di dalam kerajaan yang terkenal cukup tertutup dari pantauan publik.

Dalam wawancara dengan Middle East Eye, KBF mengatakan tindakan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman yang menahan sejumlah pangeran atas tuduhan korupsi beberapa waktu lalu membuat keluarga kerajaan merasa malu. Kejadian itu cukup mengejutkan. Keluarga kerajaan kini merasa sangat terhina di hadapan rakyat Saudi.

Penahanan sejumlah pangeran itu, kata KBF menimbulkan trauma mendalam di dalam keluarga kerajaan. Hal itu menggambarkan telah terjadi sesuatu.

"Pertama mereka khawatir soal masa depan mereka sebagai keluarga berkuasa di Arab Saudi. Kedua, mereka tidak senang dengan kebijakan yang membuat mereka ditahan dan menyebut perlakuan itu sangat tidak masuk akal, memalukan, dan bodoh."

Mereka sangat cemas akan masa depan kerajaan, diri mereka sendiri dan keturunan mereka.

"Menurut pendapat saya, seandainya Raja Salman dalam keadaan sehat, tentu kondisinya tidak akan sampai ke tahap ini. Ketika ada kebijakan baru di Saudi, kita juga melihat Raja Salman absen dari sorotan publik atau dunia politik di Saudi," kata dia.