Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Riau, Asrizal
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun depan akan mengusulkan Kuala Enok, Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau menjadi Wilayah Pengembangan Pusat Industri (WPPI).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Riau, Asrizal, kepada CAKAPLAH.com, Sabtu (30/6/2018) di Pekanbaru. Pengusulan Kuala Enok diharapkan dapat menjadi gerbang industri di bagian selatan Riau.
"Kita masih ada kawasan industri di bagian selatan Riau yang diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi industri di Kuala Enok," katanya.
"Kalau Kuala Enok diusulkan menjadi WPPI tahun 2019, maka anggaran pembangunannya akan menjadi beban Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN)," tambahnya.
Lebih lanjut disampaikan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau ini, di Indonesia sendiri ada 22 provinsi yang memiliki WPPI, salah satunya di Riau.
"Di Riau terdapat tiga lokasi WPPI, pertama di Dumai, kedua Buruk Bakul Bengkalis, ketiga Tanjung Buton Siak, dan ketiganya sudah masuk program nasional," bebernya.
Namun dari tiga wilayah itu, sebut Asrizal, WPPI yang berkembang hanya di Dumai. Sedangkan yang di Bengkalis baru tahap desain dan belum pelaksanaan pembangunan.
Sementara di Tanjung Buton Siak, untuk desain dan pembebasan lahan sudah selesai, sekarang tahap pengembangan. Hanya yang menjadi kendala pembangunan kawasan itu adalah pemanfaatan lahan, infrastruktur jalan, listrik, air dan limbah.
Ditanya berapa anggaran yang sudah digelontorkan pusat untuk tiga kawasan itu, Asrizal mengaku belum mendapat anggarannya. Namun secara bertahap pusat sudah ada disalurkan.
"Untuk anggarannya berapa saya belum dapat gambaran. Karena anggaran kawasan itu sudah masuk dalam lintas sektoral yang melibatkan beberapa kementerian, misalnya pelabuhan dari Kementerian Perhubungan," katanya. Amin
Penulis | : | Amin/Advertorial |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Pemerintahan |