Sebanyak 16 desa di Riau mendapatkan hadiah dari PT RAPP karena berhasil mencegah kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejak bergabung dengan Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) yang diinisiasi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Kelurahan Langgam yang dahulunya selalu menjadi daerah langganan kebakaran kini sudah menjadi desa bebas api.
Kelurahan Langgam yang berada di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan dulunya memang selalu menjadi wilayah yang jika musim panas selalu menjadi daerah yang selalu rutin terjadi kebakaran. Puncaknya pada tahun 2015, seratusan hektar di Desa Langgam terbakar.
Kepala Desa Langgam Maitizan mengatakan program desa bebas api manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.
"Alhamdulillah sejak kami bergabung dalam program Desa bebas api yang diinisiasi oleh PT RAPP masyarakat menjadi lebih sadar untuk menjaga lahan dan tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar," ujar Maitizan.
Ia mengatakan pihaknya hanya tinggal mengikuti program-program yang sudah disiapkan oleh RAPP.
"Programnya itu ya seperti sosialisasi dan penyuluhan. Jadi setiap harinya perangkat desa, koordinator Desa Bebas Api di Desa, TNI, dan Polri melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menjaga lahan dari api. Inilah yang membuat masyarakat sadar akan bahayanya Karhutla," ungkapnya.
Diceritakan Maitizan, pihaknya ikut program bebas api ini awalnya pada tahun 2017 lalu.
"Kalau bisa dibilang, sebelum ikut program RAPP ini, desa kami selalu terbakar. Karena memang jenis tanah di tempat kami adalah gambut dan mineral. Kalau jenis mineral mudah dipadamkan, kalau yang gambut ini susah dipadamkan. Makanya setiap tahun ada saja lahan yang terbakar. Alhamdulillah sekarang udah gak ada lagi yang namanya lahan kami terbakar," cakapnya.
Dan yang lebih menggembirakan lagi, lanjut Maitizan, pihak PT RAPP juga memberikan reward Rp100 juta berbentuk infrastruktur kepada desa kami karena dinilai sukses dan mampu menjaga desa kami sehingga tidak ada kebakaran lagi.
"Terimakasih RAPP, berkat program ini desa kami terbebas dari Karhutla," ungkapnya.
Maitizan mengapresiasi langkah RAPP yang terus berkomitmen menjaga lingkungan supaya tidak terjadi Karhutla melalui program Desa Bebas Api ini. Program tersebut menurutnya tidak hanya sekedar mencegah lahan tidak terbakar, namun juga sangat bermanfaat dalam mengedukasi masyarakat.
"Sekarang kesadaran masyarakat desa kami cukup tinggi bahkan mereka saling mengingatkan agar tidak membakar lahan," jelasnya.
Sementara itu Direktur PT RAPP, Rudi Fajar, mengucapkan selamat kepada desa-desa yang berhasil mendapatkan reward dalam bentuk infrastruktur. Ia berharap bentuk apresiasi ini bermanfaat untuk masyarakat desa.
"Namun kita jangan cepat puas dengan apa yang telah dicapai, marilah bersama-sama kita terus tingkatkan kerjasama dan kerja keras agar angka nol kebakaran bisa dipertahankan," pungkasnya.
Sebagai informasi sebanyak 16 desa di Riau mendapatkan reward (hadiah) karena berhasil mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya. Desa penerima reward berasal dari tiga wilayah kabupaten, yakni Pelalawan, Siak dan Meranti.
Dari 16 desa tersebut, 15 desa menerima reward masing-masing Rp100 juta, adalah Kelurahan Langgam, Kampung Olak, Kampung Lubuk Jering, Kampung Dayun Nasya, Desa Tanjung Padang, Desa Putri Puyu, Desa Bumi Asri, Desa Pelantai Tengku, Desa Mekar Sari, Kelurahan Teluk Belitung, Desa Bagan Melibur, Desa Mayang Sari, Desa Dedap, Desa Mekar Delima, Desa Kudap. Sedangkan satu desa penerima reward Rp50 juta adalah Desa Penarikan.
Reward diserahkan pada apel penanggulangan Karhutla 2018 dan penandatanganan MoU 9 Desa Program Desa Bebas Api PT RAPP bertempat di Bandara Sultan Syarief Haroen Setia Negara, Pelalawan Airstrip, Pangkalan Kerinci, Kamis (26/7/2018).
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Lingkungan, Riau, Kabupaten Pelalawan |