Sagu hati diserahkan langsung Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Doni Aprialdi yang mewakili Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, di ruang utama Kantor Dispora Riau Jalan Soetomo, Pekanbaru.

Dalam sambutannya, Doni mengapresiasi capaian prestasi para atlet-atlet pelajar ini karena mengantarkan  Riau  sebagai juara umum dengan meraih 14 emas, 10 perak dan 3 perunggu.

"Ini baru awal dari perjuangan. Jadikan apa yang diberikan pemerintah ini sebagai support, spirit dan jangan berhenti disini. Masih ada event Popnas 2017 di Jateng yang sudah menanti kita, " ujar Doni dihadapan atlet dan Pelatih.

Doni juga mengimbau para atlet dan pelatih tidak memgedepan besaran bonus yang diberikan tersebut. Mengingat para atlet baru dalam tahap mengejar pengalaman.

"Jangan dilihat dari besarnya bonus, tapi lihatlah bahwa Pemerintah saat ini sudah memberikan perhatian besar kepada atlet. Lihat atlet PON bonusnya mencapai Rp200 juta. Kalau kalian hebat, berprestasi, bisa juga mencapai level PON, " tukasnya.

Disisi lain, Ia juga memberikan apresiasi kepada atlet pelajar pesantren yang berlaga di Pospenas di Banten.

"Di Popnas mendatang, tidak harus atlet PPLP yang turun, jika ada atlet pesantren yang lebih hebat, maka dia yang berangkat Popnas di Jawa Tengah. Ingat yang memberangkatkan kalian itu prestasi, bukan kedekatan dengan Kadispora ataupun Pelatih, " tegasanya.

Dalam kesempatan itu Doni juga memaparkan besaran uang sagu hati diterima atlet Pospenas adalah emas Rp 9 juta, perak Rp 7,5 juta dan perunggu Rp 5 juta.

"Untuk beregu besaran yang diterima tidak sama baik itu beregu 3 sampai 16 atlet," ungkap Doni.

Sedangkan uang sagu hati Popwil, cabor pencak silat perorangan emas menerima Rp 11 juta, perak menerima Rp 7,5 juta dan perunggu Rp 5 juta. Untuk ganda emas Rp 9,5 juta. Sedangkan Tenis lapangan Beregu emas Rp 7,5 juta.

"Lalu bulutangkis beregu emas Rp 7,5 juta dan perak Rp 5 juta, Tenis meja beregu emas Rp 7,5 juta, sepaktakraw emas Rp 6,5 juta, bola voli perak Rp 4,5 juta, bola basket perak Rp 4,5 juta dan sepakbola perak Rp 4 juta," papar Doni.

Besaran itu jelas Doni yang diterima masing-masing atlet. "Jadi emas perorangan dan beregu tidak sama besarnya diterima oleh atlet," ucap Doni.(ck5)