Jasa prestasi PON langsung diserahkan oleh Gubri, Rabu (14/12/2016) malam di Balai Pauh Janggi, Gubernuran Riau. Jasa prestasi yang diberikan lebih besar bila dibandingkan pada PON XVII Riau. Untuk medali emas diberikan sagu hati sebesar Rp225 juta, medali Perak Rp115 juta, dan medali perunggu Rp60 juta.
Selain atlet, Pemprov Riau juga memberikan jasa prestasi kepada pelatih yang telah berhasil membawa atletnya meraih medali. Pelatih peraih medali emas Rp125 juta, medali perak Rp75 juta dan perunggu Rp40 juta.
Dalam arahannya Gubernur Riau, berharap prestasi yang di raih pada PON XIX, dengan berhasil meraih peringkat ke 7, bisa dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi pada PON XX 2020 mendatang di Papua.
"Tantangan kedepan di Papua makin berat. Harus kerja keras lagi, saya teringat saat PON di Bandung semua dengan ketulusan terhadap semua termasuk atlet, pelatih dan orang tua yang selalu mendampingi," ujar Gubri.
Dalam mempertahankan dan meningkatkan prestasi atlet kedepan, menjadi tugas berat bagi KONI, pelatih dan atlet, dengan terus menjalani latihan rutin. Termasuk Dispora Riau, yang telah melahirkan atlet-atlet berprestasi melalui program PPLP, dan PPLM.
Selain itu, atlet-atlet yang telah berhasil meraih medali tahun ini juga harus bisa dipertahankan. Jangan sampai diambil dan di rayu oleh Provinsi lain dengan diiming-imingi uang pembinaan yang lebih besar.
"Tentu ini harus menjadi catatan KONI bagaimana bisa mempertahankannya. Jangan sampai ada atlet yang keluar dengan satu kasus. Pasti ada hal-hal yang perlu dirawatlah, nanti pelatih dan Pengprov serta KONI yang bisa mempertahankan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua umum KONI Riau, Emrizal Pakis mengatakan, pihaknya bersama Pengprov tetap akan mempertahankan apa yang telah di raih pada PON XIX. Termasuk dalam menjaga atlet jangan sampai keluar dari Riau, setelah apa yang diraihnya tahun ini.
"Tentu harus berhati-hati dalam menjaga atlet, jangan sampai lari ke daerah lain. Tentunya dengan meningkatkan pembinaan," ungkap Emrizal Pakis.
Mantan Asisten II Setdaprov Riau ini menambahkan, selain atlet peraih medali yang tetap dipertahankan, atlet yang memiliki kemajuan dan bisa tampil lebih baik pada kejuaraan nasional dan PON mendatang, juga harus di pertahankan.
"Ada beberapa atlet yang tidak meraih medali, tetapi sudah dilirik oleh daerah lain. Nah ini harus tetap dipegang dengan memberikan uang pembinaan walaupun tidak besar," katanya.
Ia menjelaskan suatu prestasi bisa diraih dari suatu kegagalan dan bisa menjadi sebuah pengalaman yang baik bagi seorang atlet, untuk lebih meningkatkan latihan untuk meraih prestasi yang gagal diraih hari ini.
"Kita berkalkulasi dan bicara soal pengalaman diambil dari sebuah kegagalan. Seperti dayung tidak optimal ada sebuah pengalaman yang bisa dipelajari saat PON depan bisa bangkit penurunan yang harus diperbaiki," jelasnya.
Penyerahan jasa prestasi atlet PON XIX diberikan secara simbolis kepada atlet peraih medali diantaranya, Sri Rahayu atlet angkat berat peraih medali perak, M Tinus Pane atlet tinju peraih medali emas, dan atlet peraih perunggu tarung drajat M Ali. (ck2)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Olahraga |