Keputusan itu diambil karena aksi salat Jumat di jalan protokol akan mengganggu ketertiban umum dan jadi preseden buruk ke depannya. Menurut Tito, aksi seperti itu bisa diikuti oleh massa di daerah lain di Indonesia sehingga tidak mengganggu ketertiban dan keamanan.
Awalnya alternatif aksi adalah di Masjid Istiqlal dan Lapangan Monas. Namun pilihan pertama tidak memungkinkan karena permasalahan akses, yakni penyempitan jalan yang bisa berujung pada penumpukan massa. Ditakutkan, akan ada massa yang terinjak-injak akibat penyempitan jalan ini.
"Sehingga dicapai kesepakatan dilaksamalam di Monas, dari jam 8 sampai jam 1, lebih jelas lagi GNPF akan menjelaskan. Acaranya dalam bentuk zikir, tausiah doa dan diakhiri salat Jumat bersama,"kata Tito di Gedung MUI, Senin (28/11/2016) seperti dikutip dari okezone. (ck6)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Nasional |