DPD Pengajian Al Hidayah Provinsi Riau mengunjungi rumah Kristina di Labuh Baru Timur, Payung Sekaki.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - DPD Pengajian Al Hidayah Provinsi Riau mengunjungi rumah Kristina di Labuh Baru Timur, Payung Sekaki. Mereka melihat anak Kristina bernama Balqis Azra yang sudah dua tahun ini menderita penyakit hydrocephalus. Saat ini Balqis sudah berumur 2 tahun 5 bulan dengan kondisi tengkorak kepalanya yang masih membesar.
Kunjungan ini dilakukan oleh Ketua DPD Pengajian Al Hidayah, Maryenik Yanda, bersama sejumlah pengurus. Hadir juga dalam kunjungan tersebut Lurah Labuh Baru Timur dan juga Ketua RW setempat.
Dalam kunjungan ini, Maryenik mendengarkan langsung kisah dari Kristina yang memperjuangkan Balqis sejak masih bayi. Hingga saat ini pun perjuangannya masih belum selesai karena ia harus merawat anaknya tanpa adanya bantuan dari pemerintah.
Kristina mengatakan, anaknya menderita penyakit tersebut semenjak berusia beberapa bulan. Namun karena kekurangan biaya, ia tidak mampu memberikan pengobatan layak untuk buah hatinya. Hal ini diperparah dengan kondisi ibu anak tiga ini yang sudah single parent semenjak kelahiran Balqis. Hanya dua orang anak laki-lakinya yang membantunya di rumah.
"Saya dulu sempat mengajukan surat miskin untuk dibuatkan Jamkesda. Namun tidak bisa diterima karena waktu itu saya pakai AC. Padahal rumah saya ini ngontrak dan AC itu untuk anak saya yang kepanasan karena kepalanya membesar," cerita Kristina.
Di tengah kebingungan tersebut, sekitar awal 2017 Kristina sempat menerima bantuan dari salah seorang Anggota DPR RI, untuk bisa berobat di RSUD. Saat itu Balqis pun dioperasi di RSUD Arifin Achmad untuk mengeluarkan cairan di kepalanya. Kepalanya pun mulai mengecil. Namun akibat terlambat ditangani, tulang tengkoraknya tidak bisa lagi mengecil ke kondisi normal.
Selain itu, Kristina juga tidak bisa rutin memeriksakan kondisi anaknya. Karena memang tidak ada bantuan pemerintah, pemeriksaan harus menggunakan biaya sendiri. Sementara selama ini ia kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berdagang barang secara online.
"Kabarnya tahun ini juga tidak ada Jamkesda. Jadi saya hanya memberikan obat ketika Balqis panas. Dan menjaga agar kepalanya tidak muncul cairan lagi," sebut Kristina.
Sementara itu, Maryenik mengaku prihatin dan kasihan dengan kondisi Balqis beserta keluarga. Di tengah kondisi yang sulit, ia harus menerima cobaan yang tidak mudah. Oleh sebab itu, Pengajian Al Hidayah bersilaturahmi guna meringankan beban Balqis sekeluarga pada Selasa (29/1/2019) sore tersebut.
"Kami dari Pengajian Al Hidayah mengunjungi Balqis, memberikan sembako dan juga santunan dari anggota kita," kata Maryenik.
Selain itu Maryenik mengatakan akan mencoba mencari solusi untuk membiayai pemeriksaan dan perawatan Balqis yang saat ini hanya terbaring lemah.
"Kami berharap baik itu dari pemerintah dan pihak lain bisa terketuk hatinya untuk membantu anak ini," ujar Maryenik.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |