"Seluruh SKPD telah menjalankan kegiatan mereka, setelah dilakukan penghitungan realistisnya serapan paling tidak 82 persen. Tetapi untuk fisik diatas 90 karena, karena banyak rasionalisasi di kegiatan SKPD," ujar Sekda, Ahmad Hijazi, Rabu (23/11/2016).
Untuk Sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2016, Sekda mengatakan lebih kecil bila dibandingkan Silpa tahun 2015. Pada tahun 2015, Silpa mencapai Rp3 triliun lebih, sedangkan untuk tahun ini Rp2,1 Triliun.
Angka Rp2,1 Triliun tersebut sambung Hijazi, ditambahkan dengan sisa anggaran yang di efisiensikan, karena tidak sesuai dengan kewenangan yang dijalankan oleh masing-masing SKPD. Dan angkanya mencapai Rp900 Miliar.
Diantaranya, Rp300 Miliar untuk efisiensi lelang, Rp400 Miliar lebih bantuan keuangan yang tidak terlaksana di Kabupaten Kota, dan sisanya kewenangan yang tidak bisa jalan.
"Jadi kalau untuk Silpa yang betul-betul murni tidak dijalankan itu sebesar Rp1,2 Triliun. Kalau dikalikan dengan APBD kita sekitar 12 persen," jelas Sekda.
Sementara itu, untuk serapan APBD Riau hingga bulan November 2016 ini mencapai 52 persen lebih, sedangkan untuk realisasi fisik mencapai 80 persen.(ck4)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Ekonomi |