Cakap Opini
Makna Isra' Mi'raj Bagi Kebangkitan Bangsa
Senin, 24 April 2017 16:02 WIB
Azizon Nurza SPi, MM
|
HARI ini seluruh umat Islam memperingati Isra' Mi'raj yang membawa banyak pesan penting dan syarat makna khususnya bagi generasi muda Islam. Isra’ Mi’raj jangan hanya dimaknai perjalanan nabi Muhammad SAW di malam hari untuk menerima perintah Salat.
Kita mesti menyeret makna peristiwa itu pada konteks yang lebih riil. Sebab, Isra’ Mi’raj penuh labirin dan makna simbolik, baik pada tatanan kemanusiaan atau pun teologi kepemimpinan yang akan dihadapi oleh generasi muda.
Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan spiritualitas terpenting yang menjadi salah satu tonggak sejarah perjuangan Nabi Muhammad dalam membangun peradaban, keadilan dan kemakmuran bagi seluruh umatnya. Proyeksi awal dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah menciptakan jalan pencerahan untuk membebaskan diri dari sisi gelap (dark side) pengamalan dan sejarah kemanusiaan.
Salat lima waktu yang diperintahkan Allah SWT dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tidak semata-mata ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya ritual semata. Melainkan wahana untuk menegakkan kebenaran dan merobohkan bangunan-bangunan kemungkaran di muka bumi.
Jika dicermati, ada banyak hal yang dapat kita jadikan motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh memaknai peristiwa agung ini sebagai spirit kepemimpinan. Pertama, spirit penyucian hati. Telah diriwayatkan, bahwa sebelum Nabi Muhammad dibawa Malaikat Jibril, beliau dibaringkan, kemudian dibelah dadanya. Hatinya kemudian dibersihkan dengan air zamzam. Penyucian hati Rasulullah ini bermakna bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kekhilafan. Setiap kali melakukan kekhilafan, setiap kali pula hatinya ternoda hingga menjadikannya hitam pekat karena itu penting disucikan dengan bertobat dan memperbanyak beristiqfar kepada Allah SWT.
Dalam riwayat hadits Rasulullah SAW, yakni dikatakan "Rebutlah lima perkara sebelum lima perkara. Masa muda sebelum tiba masa tua. Masa sehat sebelum tiba masa sakit. Masa kaya sebelum datang masa miskin. Masa lapang sebelum masa sempit. Masa lapang sebelum tiba masa sibuk dan masa hidup sebelum datang masa kematian. Betapa pentingnya peluang dan potensi masa muda sebagai sebuah aset yang jelas tergambar pada hadits tersebut.
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW harus menjadi momen strategis refleksi bagi pemuda untuk memperbaiki nilai-nilai kepemimpinan bangsa kita.
Saat ini bangunan kepemimpinan kita berada di ambang kehancuran. Terungkapnya skandal suap sejumlah pejabat negara baik di tingkatan eksekutif, legislatif, maupun yudikatif menjadi bukti nyata betapa kian memprihatinkannya pemimpin bangsa ini. Fenomena tersebut merupakan event of experience yang menyedihkan dan kian meneguhkan citra negatif pemimpin bangsa ini yang dalam istilah William Change dikatakan telah terjadi “demoralisasi“.
Para pemimpin kita saat ini telah kehilangan identitas. Kualitas kepemimpinan tertutup kepentingan-kepentingan individu dan kelompoknya semata. Tidak lagi mewarisi nilai-nilai ketulusan, kebenaran dan keadilan, sebagaimana pernah diperkenalkan dan diimpikan oleh para pemimpin Islam, sejak Rasulullah hingga sekurang-kurangnya khalifah yang yang empat. Pemimpin kita sedang berada dalam situasi krisis spiritualitas dan kehilangan fondasi keagamaan.
Tugas pemuda sebagai penerus kepemimpinan umat dan bangsa adalah:
1. Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah Nabi Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).
2. Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).”Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
3. Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi Nabi Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Jika dicermati, ada banyak hal yang dapat kita jadikan motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh memaknai peristiwa agung ini sebagai spirit kepemimpinan.
Pertama, spirit penyucian hati. Telah diriwayatkan, bahwa sebelum Nabi Muhammad dibawa Malaikat Jibril, beliau dibaringkan, kemudian dibelah dadanya; hatinya dibersihkan dengan air zamzam. Penyucian hati Rasulullah ini bermakna bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kekhilafan. Setiap kali melakukan kekhilafan, setiap kali pula hatinya ternoda hingga menjadikannya hitam pekat karena itu penting disucikan.
Dalam konteks kekinian, jika seorang pemimpin melakukan tindakan yang dapat menyebabkan hati kotor, semisal melakukan suap-menyuap, maka penting juga disucikan, bahkan kalau perlu direndam (dalam penjara). Pemimpin yang hatinya kotor mustahil memiliki keinginan untuk memperjuangkan nasib rakyat. Alih-alih mereka hanya mementingkan kepentingan pribadinya.
Kedua, spirit keteladanan. Ketika di Baitul Maqdis, misalnya, Nabi Muhammad ditawari dua gelas minuman yang berisi susu dan khamar. Beliau memilih susu. Hal ini mengindikasikan bahwa pemimpin harus mampu memberikan yang terbaik dan bernilai positif bagi dirinya dan umatnya. Spirit keteladanan nabi Muhammad itu bisa dipraktekkan dengan menjauhi tindakan korupsi, skandal suap dan seks yang akhir-akhir ini kian merebak di kalangan wakil rakyat. Karena tindakan-tindakan tersebut lebih parah dari pada sekedar minum khamar.
Ketiga, prinsip keadilan. Proses negosiasi yang dilakukan nabi Muhammad dalam menerima kewajiban shalat juga menjadi cerminan bahwa esensi seorang pemimpin adalah berusaha meringankan beban yang dihadapi umatnya. Al-Ghazali mengungkapkan bahwa seluruh ajaran ibadah yang diwajibkan kepada umat Islam merupakan fondasi yang wajib dilaksanakan untuk menemukan saripati dan esensi agama, yakni agama sebagai rahmat bagi semua bangsa.
Keempat, spirit dan etos membangun peradaban yang kuat. Sejarah mencatat, tidak lama setelah Isra’ Mi’raj, Rasulullah dengan para pengikutnya hijrah ke Madinah. Dengan spirit dan etos yang lahir dari Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berhasil menyampaikan risalah kenabian di Madinah. Lebih dari itu, Beliau juga berhasil membangun sebuah negara kota yang disebut Al Farabi sebagai negara yang adil, makmur, sejahtera, aman, dan damai. Negara seperti itu adalah sebuah negeri ideal sebagaimana dicita-citakan para ahli dari Yunani, seperti Plato dan Aristoteles.
Kepemimpinan Nabi di Madinah dinilai sebagai kesuksesan memadukan antara nilai-nilai keislaman dengan spirit demokrasi yang dalam bahasa Robert N. Bellah disebut sebagai masyarakat madani (civil society).
Menurut Gus Dur, ada lima hal yang diperjuangkan Islam untuk membangun civil society, yaitu pertama, melindungi keselamatan fisik warga masyarakat dari tindakan badani di luar ketentuan hukum, kedua, melindungi keselamatan keyakinan agama masing-masing, tanpa adanya paksaan untuk berpindah agama, ketiga, menjaga keselamatan keluarga dan keturunan, keempat, memberikan jaminan keselamatan harta benda dan milik pribadi di luar prosedur hukum, dan kelima, menjamin keselamatan profesi. Lima hal itulah yang diperjuangkan Nabi selama memimpin Madinah. Kesuksesan nabi Muhammad dalam memimpin Madinah mendapat apresiasi serius di kemudian hari.
Spirit kepemimpinan nabi Muhammad menemukan momentum untuk diinternalisasikan dalam calon jiwa-jiwa pemimpin yang berada di pundak pemuda bangsa kita saat ini. Momentum Isra’ Mi’raj dapat menggugah bangsa Indonesia dalam menegakkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan dan keimanan yang pada titik klimaksnya akan lahir sosok pemimpin dengan integritas kebangsaan dan spirit religiusitas yang agung.
Kita mesti menyeret makna peristiwa itu pada konteks yang lebih riil. Sebab, Isra’ Mi’raj penuh labirin dan makna simbolik, baik pada tatanan kemanusiaan atau pun teologi kepemimpinan yang akan dihadapi oleh generasi muda.
Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan spiritualitas terpenting yang menjadi salah satu tonggak sejarah perjuangan Nabi Muhammad dalam membangun peradaban, keadilan dan kemakmuran bagi seluruh umatnya. Proyeksi awal dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah menciptakan jalan pencerahan untuk membebaskan diri dari sisi gelap (dark side) pengamalan dan sejarah kemanusiaan.
Salat lima waktu yang diperintahkan Allah SWT dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tidak semata-mata ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya ritual semata. Melainkan wahana untuk menegakkan kebenaran dan merobohkan bangunan-bangunan kemungkaran di muka bumi.
Jika dicermati, ada banyak hal yang dapat kita jadikan motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh memaknai peristiwa agung ini sebagai spirit kepemimpinan. Pertama, spirit penyucian hati. Telah diriwayatkan, bahwa sebelum Nabi Muhammad dibawa Malaikat Jibril, beliau dibaringkan, kemudian dibelah dadanya. Hatinya kemudian dibersihkan dengan air zamzam. Penyucian hati Rasulullah ini bermakna bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kekhilafan. Setiap kali melakukan kekhilafan, setiap kali pula hatinya ternoda hingga menjadikannya hitam pekat karena itu penting disucikan dengan bertobat dan memperbanyak beristiqfar kepada Allah SWT.
Dalam riwayat hadits Rasulullah SAW, yakni dikatakan "Rebutlah lima perkara sebelum lima perkara. Masa muda sebelum tiba masa tua. Masa sehat sebelum tiba masa sakit. Masa kaya sebelum datang masa miskin. Masa lapang sebelum masa sempit. Masa lapang sebelum tiba masa sibuk dan masa hidup sebelum datang masa kematian. Betapa pentingnya peluang dan potensi masa muda sebagai sebuah aset yang jelas tergambar pada hadits tersebut.
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW harus menjadi momen strategis refleksi bagi pemuda untuk memperbaiki nilai-nilai kepemimpinan bangsa kita.
Saat ini bangunan kepemimpinan kita berada di ambang kehancuran. Terungkapnya skandal suap sejumlah pejabat negara baik di tingkatan eksekutif, legislatif, maupun yudikatif menjadi bukti nyata betapa kian memprihatinkannya pemimpin bangsa ini. Fenomena tersebut merupakan event of experience yang menyedihkan dan kian meneguhkan citra negatif pemimpin bangsa ini yang dalam istilah William Change dikatakan telah terjadi “demoralisasi“.
Para pemimpin kita saat ini telah kehilangan identitas. Kualitas kepemimpinan tertutup kepentingan-kepentingan individu dan kelompoknya semata. Tidak lagi mewarisi nilai-nilai ketulusan, kebenaran dan keadilan, sebagaimana pernah diperkenalkan dan diimpikan oleh para pemimpin Islam, sejak Rasulullah hingga sekurang-kurangnya khalifah yang yang empat. Pemimpin kita sedang berada dalam situasi krisis spiritualitas dan kehilangan fondasi keagamaan.
Tugas pemuda sebagai penerus kepemimpinan umat dan bangsa adalah:
1. Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah Nabi Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).
2. Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).”Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
3. Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi Nabi Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Jika dicermati, ada banyak hal yang dapat kita jadikan motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh memaknai peristiwa agung ini sebagai spirit kepemimpinan.
Pertama, spirit penyucian hati. Telah diriwayatkan, bahwa sebelum Nabi Muhammad dibawa Malaikat Jibril, beliau dibaringkan, kemudian dibelah dadanya; hatinya dibersihkan dengan air zamzam. Penyucian hati Rasulullah ini bermakna bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kekhilafan. Setiap kali melakukan kekhilafan, setiap kali pula hatinya ternoda hingga menjadikannya hitam pekat karena itu penting disucikan.
Dalam konteks kekinian, jika seorang pemimpin melakukan tindakan yang dapat menyebabkan hati kotor, semisal melakukan suap-menyuap, maka penting juga disucikan, bahkan kalau perlu direndam (dalam penjara). Pemimpin yang hatinya kotor mustahil memiliki keinginan untuk memperjuangkan nasib rakyat. Alih-alih mereka hanya mementingkan kepentingan pribadinya.
Kedua, spirit keteladanan. Ketika di Baitul Maqdis, misalnya, Nabi Muhammad ditawari dua gelas minuman yang berisi susu dan khamar. Beliau memilih susu. Hal ini mengindikasikan bahwa pemimpin harus mampu memberikan yang terbaik dan bernilai positif bagi dirinya dan umatnya. Spirit keteladanan nabi Muhammad itu bisa dipraktekkan dengan menjauhi tindakan korupsi, skandal suap dan seks yang akhir-akhir ini kian merebak di kalangan wakil rakyat. Karena tindakan-tindakan tersebut lebih parah dari pada sekedar minum khamar.
Ketiga, prinsip keadilan. Proses negosiasi yang dilakukan nabi Muhammad dalam menerima kewajiban shalat juga menjadi cerminan bahwa esensi seorang pemimpin adalah berusaha meringankan beban yang dihadapi umatnya. Al-Ghazali mengungkapkan bahwa seluruh ajaran ibadah yang diwajibkan kepada umat Islam merupakan fondasi yang wajib dilaksanakan untuk menemukan saripati dan esensi agama, yakni agama sebagai rahmat bagi semua bangsa.
Keempat, spirit dan etos membangun peradaban yang kuat. Sejarah mencatat, tidak lama setelah Isra’ Mi’raj, Rasulullah dengan para pengikutnya hijrah ke Madinah. Dengan spirit dan etos yang lahir dari Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berhasil menyampaikan risalah kenabian di Madinah. Lebih dari itu, Beliau juga berhasil membangun sebuah negara kota yang disebut Al Farabi sebagai negara yang adil, makmur, sejahtera, aman, dan damai. Negara seperti itu adalah sebuah negeri ideal sebagaimana dicita-citakan para ahli dari Yunani, seperti Plato dan Aristoteles.
Kepemimpinan Nabi di Madinah dinilai sebagai kesuksesan memadukan antara nilai-nilai keislaman dengan spirit demokrasi yang dalam bahasa Robert N. Bellah disebut sebagai masyarakat madani (civil society).
Menurut Gus Dur, ada lima hal yang diperjuangkan Islam untuk membangun civil society, yaitu pertama, melindungi keselamatan fisik warga masyarakat dari tindakan badani di luar ketentuan hukum, kedua, melindungi keselamatan keyakinan agama masing-masing, tanpa adanya paksaan untuk berpindah agama, ketiga, menjaga keselamatan keluarga dan keturunan, keempat, memberikan jaminan keselamatan harta benda dan milik pribadi di luar prosedur hukum, dan kelima, menjamin keselamatan profesi. Lima hal itulah yang diperjuangkan Nabi selama memimpin Madinah. Kesuksesan nabi Muhammad dalam memimpin Madinah mendapat apresiasi serius di kemudian hari.
Spirit kepemimpinan nabi Muhammad menemukan momentum untuk diinternalisasikan dalam calon jiwa-jiwa pemimpin yang berada di pundak pemuda bangsa kita saat ini. Momentum Isra’ Mi’raj dapat menggugah bangsa Indonesia dalam menegakkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan dan keimanan yang pada titik klimaksnya akan lahir sosok pemimpin dengan integritas kebangsaan dan spirit religiusitas yang agung.
Penulis | : | Azizon Nurza SPi MM |
Editor | : | Sabeni |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Lainnya
Minggu, 17 April 2022 12:08 WIB
Capella Honda Ajak Siswa SMKN 5 Dumai Jadi Generasi #Cari_aman di Bulan Ramadan
Senin, 20 Maret 2023 05:52 WIB
Juventus Permalukan Inter Milan, Lazio Kuasai Derbi Roma
Senin, 20 Maret 2023 06:22 WIB
Korut Klaim Hampir 800 Ribu Warganya Daftar Militer Siap Perangi AS
Senin, 20 Maret 2023 08:37 WIB
Awal Pekan, Hujan Berpotensi Mengguyur Riau
Senin, 20 Maret 2023 09:35 WIB
Bupati Inhil Muhammad Wardan Serahkan Bansos dan Modal Usaha Bagi 52 Disable, Lansia dan Keluarga Prasejahtera
Senin, 20 Maret 2023 09:50 WIB
Tim Satgas Karhutla Riau Kesulitan Padamkan Kebakaran di Bengkalis
Senin, 20 Maret 2023 09:32 WIB
Program Peremajaan Sawit Rakyat Terkendala Status Lahan, Pemerintah Diminta Cari Solusi
Selasa, 07 Februari 2023 15:04 WIB
Kasmarni-Bagus Cek Pelayanan Pelabuhan RoRo Gunakan e-Ticketing
Rabu, 15 Maret 2023 15:30 WIB
DPRD Pekanbaru Ingatkan Instansi Terkait Antisipasi Semua Kemungkinan
Senin, 20 Maret 2023 10:21 WIB
Agar Tak Ganggu Aktivitas Warga, Perbaikan Jalan A Yani Selatpanjang Dilakukan Malam Hari
Selasa, 02 Januari 2024 14:20 WIB
Sinergi Polresta dan Bawaslu Pekanbaru Siapkan Langkah Hukum Pelanggaran Pemilu
Senin, 20 Mei 2024 12:21 WIB
Jelang Iduladha, Petugas Mulai Cek Kesehatan Hewan Kurban
Rabu, 31 Januari 2024 15:06 WIB
Bawaslu Pekanbaru Imbau Pengawasan Pemilu di Kecamatan se-Pekanbaru di Tingkatkan
Senin, 06 Mei 2024 20:22 WIB
Lima Hari Pameran Honda at Family Day Tembus 169 Prospek
Kamis, 25 April 2024 12:02 WIB
Evaluasi Kinerja untuk Pilkada 2024, Puluhan Panwascam se-Pekanbaru Serahkan Berkas Pendaftaran
Senin, 12 Februari 2024 15:43 WIB
Hari Kedua Masa Tenang, Bawaslu Pekanbaru Tertibkan 20.000 APK
Senin, 20 Mei 2024 13:17 WIB
Guardiola Isyaratkan Mulai Jenuh dengan Terlalu Hebatnya Manchester City
Senin, 05 Februari 2024 15:55 WIB
Gelar Rapat Evaluasi, Misbah Pastikan Upaya Proses Penyelesaian Sengketa Dilakukan dengan Baik dan Cepat
Kamis, 04 April 2024 20:42 WIB
Capella Honda Ajak Konsumen Setia Honda Buka Puasa Bersama
Rabu, 07 Februari 2024 21:07 WIB
Sembilan Startup Terbaik NextDev Masuki Tahap Inkubasi
Minggu, 19 Mei 2024 20:25 WIB
Championship Series Liga 1: Borneo FC Unggul 2-1 atas Madura United pada Babak 1
Senin, 20 Mei 2024 14:25 WIB
Taman Labuai City Walk dan Dekranasda Pekanbaru Beroperasi, Ini Produk Khas Riau yang Dijajakan
Rabu, 28 Februari 2024 19:13 WIB
Telkomsel dan Ericsson Berkolaborasi Perkuat Pengembangan Evolusi 5G dan Dukung Indonesia Capai Target Nol Emisi Karbon
Senin, 20 Mei 2024 08:25 WIB
Awal Pekan, Cek Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini
Selasa, 26 Maret 2024 10:03 WIB
Safari Ramadan di Rangsang Pesisir, Asmar ingatkan Bahaya Karlahut
Selasa, 13 Februari 2024 19:49 WIB
Hadirkan Layanan Broadband Terdepan, Telkomsel Siap Sukseskan Pemilu 2024
Sabtu, 12 Agustus 2023 19:36 WIB
Menteri Bahlil Puji Optimalisasi Penggunaan Energi di Wilayah Operasional PT RAPP
Senin, 20 Mei 2024 07:12 WIB
Ketika Tetangga Berpesta, Man United Finis Terburuk di Liga Inggris
Selasa, 23 Mei 2023 16:28 WIB
Staf Khusus Menkumham Sambangi RAPP Pelalawan, Sosialisasikan Kekayaan Intelektual
Rabu, 20 Maret 2024 22:53 WIB
Safari Ramadan di Payung Sekaki, Pj Walikota Ajak Warga Bina Hubungan Baik dengan Allah dan Manusia
Kamis, 21 Maret 2024 21:59 WIB
Pj Walikota Pekanbaru Buka Pesantren Kilat BKMT
Senin, 20 Mei 2024 06:44 WIB
Jurgen Klopp Akhiri Karier di Liverpool dengan Kemenangan
Senin, 20 Mei 2024 10:26 WIB
Tak Ikuti Tes Wawancara, Dua Calon Panwascam di Pekanbaru Gugur
Rabu, 28 Februari 2024 19:24 WIB
Pj Walikota Lepas Rombongan Pawai Taaruf MTQ ke-56 Pekanbaru 2024
Selasa, 13 Februari 2024 14:02 WIB
Antisipasi Kecurangan, Ketua DPRD Pekanbaru Minta Seluruh Lapisan Masyarakat Memantau Pemilu 2024
Minggu, 14 Januari 2024 12:31 WIB
Menjelang Pemilu, DPRD Pekanbaru Ingatkan Keberadaan Pengungsi Jangan Ganggu Kenyamanan Warga
Kamis, 08 Februari 2024 14:55 WIB
Usai Pemilu, DPRD Pekanbaru Berharap Masyarakat Bisa Fokus ke Perekonomian
Jum'at, 15 Maret 2024 19:00 WIB
FOX Hotel Pekanbaru Hadirkan "Kampuang Babuko" selama Bulan Ramadan
Senin, 26 Februari 2024 10:43 WIB
Jelang Pilkada, Komisi I DPRD Meranti Datangi Kesbangpol Pekanbaru
Kamis, 25 Januari 2024 13:32 WIB
Ketua DPRD Muhammad Sabarudi Hadiri Pelantikan Pengurus PD BKMT
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'
Senin, 20 Mei 2024
Kepengurusan Segera Berakhir, PWI Bengkalis Bentuk Panpel Konferkab
Senin, 20 Mei 2024
80 Peserta Dapat Pelatihan Sembelih Halal dari Masjid Al Birru Pekanbaru
Minggu, 19 Mei 2024
Band J-Rocks Meriahkan Puncak HUT Pegadaian ke-123 di Pekanbaru
Minggu, 19 Mei 2024
Dinilai Bawa Perubahan, Kajari Rohil Terima Penghargaan The International Award 2024
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru
Jumat, 17 Mei 2024
Topup Diamond FF Murah Solusi Hemat untuk Gamer Free Fire
Jumat, 17 Mei 2024
Top Up PUBG untuk Pemula: Panduan Lengkap dan Langkah-Langkah Mudah
Kamis, 25 April 2024
Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Harga 2 Jutaan, Apa Saja?
Sabtu, 20 April 2024
7 Keunggulan Samsung Galaxy S23 Ultra, Dapatkan di Blibli
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati
Jumat, 17 Mei 2024
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp70 Juta dari BSI
Kamis, 16 Mei 2024
Mahasiswa PMI UIN Suska Juara 1 Lomba Presenter Fordakom 2024
Selasa, 07 Mei 2024
Seleksi Ketat Beasiswa Pendidikan di Kota Dumai, 49 Peserta Bersaing dalam Ujian Tertulis dan Wawancara
Selasa, 07 Mei 2024
Wisuda ke-68, Rektor: Unilak Semakin Dipercaya Masyarakat Riau dan Indonesia
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya
Terpopuler
01
Rabu, 15 Mei 2024 18:25 WIB
Kepala Disdik Riau Ditahan Jaksa, Kasus Dugaan Korupsi Rp2,3 Miliar
02
Selasa, 14 Mei 2024 19:05 WIB
Lengkapi Berkas Sukarmis, Jaksa Periksa Eks Kepala Badan Lingkungan Hidup Kuansing
03
Rabu, 15 Mei 2024 12:10 WIB
Stok Sabu Habis, Pengedar Narkoba di Pangeran Hidayat Jual Tawas
04
Sabtu, 18 Mei 2024 13:10 WIB
Orang Tua Siswa MIN 1 Pekanbaru Dibebankan Bayar Rp489 Ribu untuk Perpisahan Kelas 6, Adik Kelas Ikut Iuran
05
Jumat, 17 Mei 2024 17:35 WIB
Kepala BPBD Siak Tersangka Korupsi Rp1,1 Miliar, Dipakai untuk Kepentingan Pribadi
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari
Selasa, 30 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Ucapkan Selamat Atas Penabalan Gelar Adat Kepada Kajati Riau
Senin, 29 April 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Apresiasi Pekanbaru Juara Umum Gelaran MTQ Tingkat Provinsi Riau
Jumat, 26 April 2024
Penerimaan CPNS dan PPPK Pekanbaru Dapat Persetujuan Prinsip dari Kemenpan RB
Senin, 22 April 2024
Kepala BKPSDM Ikut Semarakkan Pawai Taaruf MTQ Riau di Dumai
Indeks Berita