Drs Suhaimi D MSi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejumlah ruas jalan di Pekanbaru mulai terlihat asri. Selain dipoles berbagai ornamen, kiri dan kanan jalan sudah ditanami pohon pelindung. Termasuk juga ada bunga di pembatas jalan.
Selain indah, suasana jalan jadi sejuk.
Sayangnya, pohon-pohon yang harusnya dirawat tersebut acap kali dirusak ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Mereka menancapkan paku di pohon yang harusnya dilindungi itu untuk memasang iklan.
Pohon-pohon dipaku, mulai ukurang kecil hingga ukuran besar dan panjang.
Kondisi inilah yang mengusik Drs Suhaimi D MSi, salah seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Suska di Pekanbaru. Setahun terakhir, setiap Sabtu pagi, ia mengayuh sepeda ontelnya menelusuri jalan di Pekanbaru sembari membawa palu dan linggis.
Ia berkeliling sembari memperhatikan pohon-pohon yang dipaku orang tak bertanggung jawab. Ketika melihat ada pohon pelindung jalan yang dipaku, Suhaimi berhenti untuk mencabutnya. Termasuk juga membuka kawat yang membelit pohon tersebut.
"Ada pohon yang ukurannya kecil, sebesar betis orang dewasa, tapi jumlah paku yang ditancapkan mencapai 30 hingga 40 batang. Semakin dekat dengan keramaian, paku di pohon semakin banyak. Pohon-pohon ini jadi rusak dan tidak berkembang dengan baik," ujarnya ketika berbincang dengan CAKAPLAH.com.
Sekali jalan, Suhaimi bisa mengumpukan 1 hingga 2 kilogram paku dari pohon-pohon pelindung. Ukurannya beragam, dari paku kecil hingga ukuran 6 inchi.
Suhaimi mencabut paku di pohon
Ia mengaku, paku yang dicabut hanyalah paku yang tidak ada lagi poster atau reklamenya. Meski poster dan reklame tersebut dipasang dengan cara-cara illegal, ia tidak berani menanggalkan sepihak.
"Saya hanya mencabut paku yang tidak ada posternya lagi. Kalau masih ada posternya, saya tidak mencabutnya," ujarnya.
Suhaimi D melakukan ini semua karena kepeduliannya terhadap lingkungan, terutama pohon pelindung yang sangat dibutuhkan kota yang tergolong panas ini.
"Ini lebih untuk memotivasi orang-orang agar lebih peduli terhadap pohon-pohon dan lingkungan. Kalau kita menjaga pohon tentu kota akan lebih indah dan udara lebih sehat," ujar dosen Ilmu Komunikasi ini.
Hingga hari ini Suhaimi mengaku merasa senang karena mendapat dukungan dan respon positif dari orang-orang yang ditemui di jalanan. Bahkan tidak sedikit pula yang turut membantu mencabut paku-paku di tempat yang agak tinggi.
Di sela-sela mencabut paku tersebut, pria yang aktif di komunitas sepeda ontel ini juga menyempatkan diri memberi pengertian kepada warga betapa pentingnnya menjaga pohon.
Suhaimi berharap ke depan banyak warga yang peduli terhadap pohon-pohon dan lingkungan, termasuk dari pihak pemerintah. "Seharusnya ada peraturan daerah yang mengatur agar pohon yang sudah ditanam tidak boleh dipaku dan dirusak. Atau ada petugas khusus yang merawat pohon-pohon dari paku," ujarnya.
Ia juga juga mengimbau agar para pengusaha dan warga tidak memasang poster usaha mereka di pohon sehingga pohon lebih terjaga.
Penulis | : | Satria |
Editor | : | Ali Azumar |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Lingkungan |