PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau telah menerima data karyawan yang di-PHK oleh perusahaan selama masa pandemi Covid-19. Tercatat ada sebanyak 359 karyawan yang di-PHK, sedangkan yang dirumahkan sebanyak 6.000 karyawan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Jonli mengatakan, karyawan yang di-PHK dan dirumahkan tersebut, rata-rata berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti perhotelan, sekolah swasta, rumah sakit, yayasan dan ritel. Dan mereka di-PHK setelah mewabahnya pandemi covid-19 melanda Riau.
"Hasil rapat kami dengan Apindo, Gapki, ada sebanyak 359 karyawan yang di-PHK, sedangkan karyawan yang dirumahkan ada sebanyak 4.823 orang. Dan hari ini ada tambahan karyawan yang di-PHK, jadi hari ini mencapai 6.000 orang," kata Jonli, Senin (18/5/2020) usai memberikan sembako kepada karyawan yang di-PHK, bersama Apindo, di Kantor Disnaker Riau.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap karyawan yang di-PHK, kata Jonli, Pemprov Riau, bersama Apindo menyerahkan sembako kepada karyawan yang di-PHK, yang dirumahkan dan bagi masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan sembako tersebut berasal dari beberapa perusahaan dan pengusaha, yang tergabung di Apindo dan Gapki.
"Jadi kita menyambut baik dan berterimakasih kepada Apindo Provinsi dan kota yang turut peduli terhadap masyarakat, khususnya kaum pekerja yang sudah di-PHK dan dirumahkan. Ada sebanyak 662 paket sembako yang dibagikan, dari pihak Apindo sudah membagikan 300 paket. Dan yang 100 paket diserahkan kepada kita untuk dibagikan," kata Jonli.
"Untuk Provinsi sendiri juga akan memberikan sembako, sesuai arahan Gubernur Riau. Dan kita ada mendapatkan bantuan sembako sebanyak 2.000 paket dari perusahaan PT Wahana, insya Allah akan kita berikan sesuai arahan Gubernur," terang Jonli.
Sementara itu, salah seorang karyawan yang terkena PHK, Zainul Bakhari, bersukur atas bantaun sembako ini. Dan ia baru saja di PHK oleh pihak Rumah Sakit Lancang Kuning, pada tanggal 14 Mei lalu. Dan tidak hanya dirinya yang terkena PHK tapi juga 24 rekannya yang bekerja di RS tersebut.
"Kami di-PHK tanpa ada pemberitahuan, tiba-tiba mendapatkan surat PHK. Tentu ini sangat menyedihkan kami, saya sudah bekerja di RS Lancang Kuning sebagai security selama lebih kurang 19 tahun. Kami belum ada mendapatkan pesangon, janjinya ada tapi belum terealisasi," kata Zainul.
"Tidak itu saja, gaji kami dua bulan juga belum dibayarkan, ada 24 karyawan yang di-PHK, seperti cleaning service, perawat, supir, gizi, dan laundri. Dengan adanya bantuan sembako ini Alhamdulillah, sangat bermanfaat bagi kami, mudah-mudahan bisa berlanjut, dan pesangon serta gaji kami bisa dibayarkan pihak Rumah Sakit Lancang Kuning," harapnya.
Turut hadir saat pembagian sembako, Ketua Apindo Riau, Wijatmiko, pengurus PSMTI, dan belasan karyawan yang di PHK, serta yang dirumahkan, sebagai simbolis diserahkan langsung oleh Kadisnakertrans Riau, Jonli.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |