Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasca Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencabut dukungan dari Pasangan Calon (Paslon) Kasmarni-Bagus Santoso, dan mendukung Paslon Kaderismanto-Iyet Bustami di Pilkada Bengkalis, berbagai dugaan netizen muncul terkait peralihan dukungan tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua DPW PKB Riau Abdul Wahid menjelaskan bahwa PKB Bengkalis sejak dari proses penjaringan dimulai tidak berencana mengusung kader sendiri. Sehingga dukungan PKB diterbitkan dan diberikan kepada Paslon Kasmarni-Bagus Santoso.
"Memang sejak awal tidak direncanakan mengusung kader untuk maju di Bengkalis, hingga akhirnya mendukung Kasmarni-Bagus, Santoso, kita bahkan yang pertama mendukung" jelas Wahid.
Namun, dijelaskan Wahid lagi, proses politik begitu dinamis. Melihat konstalasi politik yang ada, salah satu kader akhirnya menyatakan diri untuk siap maju sebagai bakal calon di Bengkalis.
"Saya mendapat telepon dari kak Iyeth Bustami, ia menyatakan minat dan kesediaannya maju pada pilkada Bengkalis, karena beliau ini kader tentu harus diakomodir. Sehingga saya kemudian mendiskusikan ini sampai ke tingkat DPP PKB, melakukan konsolidasi lintas partai dan ditambah lagi dorongan kader di bawah juga semakin kuat. Melihat dinamika itu serta DPP juga merestui akhirnya keputusan mengalih dukungan niscaya kita lakukan," terang Wahid, Rabu (19/08).
Ditegaskan Wahid lagi, dalam proses perubahan dukungan itu murni karena alasan kader, bukan alasan yang lain seperti asumsi-asumsi yang berkembang saat ini.
"Murni karena Iyeth kader PKB, bukan yang lain. Karna potensi dan peluangnya ada maka kita dorong untuk maju. Kita sebelumnya juga sudah membicarakan dengan Ibuk Kasmarni dan Mas Bagus rencana mengalihkan dukungan ini," jelas Wahid.
Namun, dikatakan Wahid, dengan banyaknya asumsi-asumsi yang berkembang terkait PKB mengalihkan dukungan, pihaknya juga tidak bisa membendung karena semua itu adalah bagian demokrasi yang terbuka.
"Ya, kalau ada asumsi-asumsi yang lain yang berkembang, kita juga tak bisa melarang. Ini kan alam demokrasi," tutup Wahid.