Muhammad Sabarudi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Beberapa bulan belakangan ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di Pekanbaru mengalami kelangkaan. Sejumlah SPBU yang biasanya menyediakan Premium mengalihkan pelanggannya ke BBM jenis Pertalite ataupun Pertamax.
Karena kelangkaan ini, desas-desus bahwa BBM jenis Premium akan dihilangkan juga sudah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Sebab, di berbagai SPBU di Pekanbaru, mulai dari sekitar Sukajadi, Panam, Arengka dan lainnya, memang nyaris tak ditemukan lagi keberadaan Premium. Bila sempat ada, pasti terbentuk antrean panjang pengendara yang hendak membeli. Tak lama, stok pun habis.
Menanggapi hal ini anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Muhammad Sabarudi, mengatakan bahwa wacana pemerintah untuk menghapuskan Premium ini sudah ada sejak lama.
"Informasi simpang siur, katanya 2021 akan dihapus. Tapi ada kebijakan terbaru kalau tahun 2021 Premium masih ada," cakap Sabarudi, Rabu (24/2/2021).
Salah satu alasan kenapa Premium ingin dihapuskan karena Premium dinilai kurang ramah lingkungan, dari itu Sabarudi meminta pemerintah untuk sabar dahulu karena saat ini ekonomi masyarakat Indonesia tengah terdampak pandemi Covid-19.
"Artinya dengan kondisi seperti ini pemerintah harus bersabar untuk membuat kebijakan populis ini, dengan kondisi ekonomi seperti saat ini pemerintah harus tahan dulu kebijakan penghapusan Premium," tegas politisi PKS ini.
Sabarudi juga menegaskan pemerintah untuk tidak memaksa masyarakat untuk beralih ke Pertalite dan juga Pertamax, dari itu ia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan penghilangan Premium.
"Sebagai masyarakat awam kondisi seperti saat ini tidak populis jika membuat kebijakan penghapusan Premium," pungkasnya. (Parlementaria)
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |