Mimi Yuliani Nazir
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengaku ada banyak masyarakat yang telah divaksinasi terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada CAKAPLAH.com, Rabu (19/5/2021) di Pekanbaru.
Hanya saja, kata Mimi, hingga saat ini pihaknya belum ada mendata berada banyak masyarakat yang tekonfirmasi positif Covid-19 yang sudah divaksinasi.
"Secara pendataan belum ada didata, sehingga belum bisa kita persentasekan, tak banyak tapi ada beberapa yang sudah divaksin terpapar Covid-19," katanya.
Namun lanjut Mimi Nazir, rata-rata orang yang divaksin dan ketika terpapar Covid-19 tidak ada yang bergejala berat, kebanyakan gejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Itulah gunanya kita harus vaksin untuk menghindari gejala berat kalau terpapar Covid-19. Jadi tidak seberat yang belum divaksin," terangnya.
Karena itu, Mimi Nazir mengingatkan masyarakat, meski sudah divaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
"Jangan setelah divaksin bukan berarti sudah divaksin langsung buka masker dan tidak jaga jarak," cakapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, vaksin tidak bisa melindungi 100 persen masyarakat terpapar Covid-19.
"Vaksin itu tak 100 melindungi. Kalau vaksin Sinovac itu cuma 65,5 persen. Kemungkinan ada 34,5 persen yang tak efektif. Misalnya dari 100 orang yang divaksin, ada 34 orang yang tak efektif," katanya.
Hanya saja, lanjut Yovi, berdasarkan pengalaman pihaknya menangani pasien Covid-19. Orang yang divaksin kemudian kena Covid-19, tidak ada yang mengalami gejala berat.
"Kalau orang sudah vaksin lalu terinfeksi Covid gejalanya itu ringan dan sedang. Artinya vaksin tetap ada efektivitas. Jadi jangan dianggap divaksin itu tidak ada untungnya, jadi divaksin itu tak sia-sia," tegasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |