JAKARTA (CAKAPLAH) - Ketua Pemuda Muhammadiyah Muhammad Sukron mengapresiasi upaya pemerintah untuk menghentikan secara bertahap operasionalisasi pembangkit listrik yang bersumber dari batu bara dan akan menggantikannya dengan energi baru terbarukan (EBT).
Seperti kita ketahui batu bara merupakan salah satu sumber energi fosil yang keberadaanya mutlak akan habis. Selain akan habis, energi yang bersumber dari fosil juga memiliki residu yang berbahaya dan merusak lingkungan.
"Sementara, sebaliknya energi baru terbarukan di Indonesia potensinya luar biar biasa besar dan ramah lingkungan. Ini merupakan tanggung jawab kita semua dalam rangka menjaga bumi kita," kata Sukron dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (28/5/ 2021).
Menurutnya, Indonesia termasuk Negara tropis yang memiliki potensi energi baru terbarukan yang luar biasa. Sebarannya juga hampir merata di seluruh Indonesia, dimana hampir setiap daerah punya potensi sumber energi baru terbarukan.
Atas dasar itu pula, Pemuda Muhammadiyah mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan potensi EBT lokal. Karena setiap daerah memiliki potensi energi baru terbarukan yang berbeda.
"Salah satu contoh di NTT, tentu sumber EBT-nya berbeda dengan di Malang Jawa Timur. Di NTT lebih pada pemanfaatan sumber energi matahari langsung atau yang kita kenal dengan PLTS," kata Sukron.
Di Malang, lanjut dia, karena daerah pegunungan dimana ada aliran sungai yang sustaineble maka potensinya adalah PLTMH. Begitupun dengan daerah yang lain, berbeda karakteristik potensi sumber energi baru terbarukannya.
Diakui Sukron, memang tidak mudah proses alih operasionalisasi pembangkit listrik yang bersumber dari batu bara dan menggantikannya dengan energi baru terbarukan (EBT). Faktanya, dari target pemerintah bauran energi nasional 23 persen dari EBT di tahun 2025, saat ini baru tercapai tidak lebih dari 14,1 persen.
"Masih sangat jauh, tapi tetap saja pemerintah harus memiliki political will, dalam rangka membangun kemandirian energi bangsa kita dan menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan," pungkasnya.**
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional, Lingkungan |