Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru, Liwan Thio sedang memantau trafik perdagangan.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Senyum Reza merekah renyah kala menatap layar komputer miliknya. Deretan angka Rupiah membuat pemuda 29 tahun itu sumringah. Beragam impian yang selama ini ia pendam akan segera menjadi kenyataan.
Reza adalah salah satu nasabah PT Rifan Financindo Berjangka (RFB). Sebuah perusahaan berjangka yang bergerak di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).
Tiga bulan lalu, Reza bukan siapa-siapa. Hanya bagian dari sekelompok manusia yang diselimuti kekhawatiran akan masa depan. Bagian dari mereka yang menerka-nerka arah kehidupan, tanpa mengerti harus melakukan apa di saat belenggu badai pandemi.
Beruntung, pemuda sederhana itu segera berubah haluan. Menepis segala kekhawatiran, dan memulai babak baru kehidupan. Cinta dan bakti kepada orang tua telah menuntunnya ke arah yang lebih baik.
Alhasil, meski tergolong baru, kerja kerasnya berbuah manis. Peluh dan keringat terjawab kala grafik transaksinya meningkat dengan keuntungan yang berlipat. Bahkan modal yang dikeluarkannya sudah kembali hanya dalam waktu yang relatif tidak lama.
Kepada CAKAPLAH.com, Reza menceritakan ihwal dirinya memutuskan untuk menjadi nasabah Rifan, tiga bulan lalu. Meski sempat ragu, namun tekad kuat dan keputusan bulat mengusir seluruh kekhawatiran.
"Sebenarnya sebelum bergabung dengan Rifan Pekanbaru, saya bekerja di Yogyakarta di salah satu perusahaan asal Prancis. Saya bekerja di sana selama kurang lebih 11 bulan setelah sebelumnya menammatkan kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Namun karena saat itu orang tua saya sudah pensiun dari pekerjaannya dan membutuhkan saya untuk mengelola bisnis, akhirnya saya pulang ke Pekanbaru. Itu sekitar tahun 2018," ujar Reza memulai cerita, Rabu (23/6/2021) lalu.
Bukan perkara mudah sebenarnya meninggalkan pekerjaan yang selama ini memang menjadi pilihannya. Namun, karena besarnya cinta kepada orang tua, akhirnya ia memutuskan berhenti dan meninggalkan Kota Gudeg itu. Ia pun memulai lembaran baru dengan membantu dan melanjutkan bisnis keluarga.
Belakangan, rencana tak selalu sempurna. Jalan hidup tak selalu mulus. Saat baru memulai dan mengembangkan bisnis keluarga, Covid-19 melanda seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
"Hingga akhirnya saat Covid-19 melanda dunia termasuk Pekanbaru, bisnis yang dikelola oleh keluarga tidak berjalan dengan baik. Ditambah lagi uang hasil pensiun Ayah yang ada di bank depositonya juga sangat rendah. Saat itu kami terus berpikir apa yang harus dilakukan. Tidak mungkin hanya berdiam diri dengan kondisi yang ada," ucapnya.
Hingga akhirnya pihak PT Rifan menawarkan Reza untuk bergabung dan menjadi nasabahnya. Butuh waktu yang lumayan lama untuk memikirkan tawaran tersebut hingga akhirnya Ia sepakat untuk bergabung.
Jelang mengambil keputusan tersebut, ada banyak hal yang terlebih dahulu dipelajari Reza terkait bisnis Rifan tersebut. Mulai belajar dari internet, YouTube, forum dan berbagai buku.
"Kebetulan Ayah sedikit banyaknya mengetahui tentang bisnis Forex, begitu juga dengan saya yang sempat belajar soal Forex di bangku kuliah. Setelah mempelajari berbagai hal akhirnya kami memutuskan untuk bergabung. Awalnya Ayah yang pertama kali gabung dengan modal Rp100 juta, itu sebelum puasa. Dan hanya dalam waktu beberapa bulan saja Ayah sudah mendapatkan keuntungan hingga Rp40 juta. Bahkan setelah itu modal ditambah hingga mencapai Rp1,3 miliar," sebutnya.
Melihat keuntungan tersebut, akhirnya Reza tertarik dan memutuskan untuk ikut bergabung dengan Rifan.
"Kebetulan tabungan saya ketika itu masih ada dan akhirnya saya juga ikut bergabung dengan modal yang sama yaitu Rp100 juta. Saya mulai bergabung itu sekitar pertengahan puasa. Sekitar 3 bulan lalu," ucapnya.
Namun di waktu 3 bulan ini bukan hanya "manis" saja yang dirasakannya. Baik dirinya dan juga ayahnya bahkan pernah mengalami kerugian. Bahkan ayahnya pernah rugi hingga Rp150 juta. Namun diusahakan lagi tanpa menyerah, hingga akhirnya minus tersebut bisa dikembalikan lagi.
"Kalau saya juga tentunya pernah merugi. Memang bisnis ini tak melulu untung terus. Saat itu sempat salah action dan akhirnya merugi. Tapi akhirnya belajar lagi melalui internet dan forum akhirnya bisa saya naikkin lagi. Dan Alhamdulillah sudah bisa naikkan lagi dan hingga kini keuntungan saya sudah mencapai Rp150 juta. Meski untung saya sudah melebihi modal, namun saya tetap main di angka Rp100 juta saja," ujar anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Dikatakan Reza lagi, ada beberapa tips yang harus dilakukan sebelum terjun dalam dunia berjangka ini.
Yang pertama adalah pelajari terlebih dahulu tentang dunia trading tersebut. Ada banyak media yang bisa dijadikan acuan, mulai dari Youtube, Forum, website dan masih banyak lainnya. Karena dalam dunia trading, ilmu sangat dibutuhkan. Ilmu bagaimana membaca grafik, ilmu memahami isu dunia dan lain sebagainya.
"Selanjutnya adalah jika sudah dapat feel main trading, jangan sampai serakah. Harus pandai menahan diri. Bagi saya 2 hal tersebut menjadi kunci agar bisa sukses di dunia trading," jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru, Liwan Thio mengatakan di tengah pandemi seperti sekarang ini pencapaian kinerja Rifan tercatat bagus. Pada Januari-Mei 2021 saja, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru mencapai 46.317 volume transaksi. Angka ini menunjukkan kenaikan 16,27 % dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah nasabah baru menjadi 121 orang.
Liwan mengakui mengakui bahwa perusahaan mengambil langkah cepat sejak Indonesia terkena musibah virus corona. Proses edukasi nasabah misalnya. Bila sebelumnya penyaluran informasi lebih banyak melalui bertemu langsung, kini nasabah teredukasi melalui ponsel pintar mereka.
"Pandemi memang sempat membuat kami kalang kabut. Tapi kami dengan sigap mengambil langkah untuk mengatasi keterbatasan atas dampak corona. Solusinya pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang," ujar Liwan.
Pencapaian kinerja cemerlang RFB Pekanbaru lantas tidak membuatnya merasa puas. Liwan lebih lanjut menerangkan bahwa perusahaan menargetkan 10.000 volume transaksi dan 100 jumlah nasabah periode berikutnya. Berbagai strategi akan diterapkan guna mencapai target tersebut.
Selain penggunaan digital khususnya media sosial yang semakin dimasifkan, RFB Pekanbaru juga akan meningkatkan jumlah konsultan bisnis/marketing sebanyak 100 orang.
Bukan hanya menggaet lebih banyak marketing, tetapi memberikan pelatihan ke mereka guna memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
"Kunci utama memikat calon nasabah ialah pelayanan. Jadi, orang-orang yang berhubungan langsung ke mereka seperti marketing akan diberikan pelatihan terlebih dahulu. Termasuk cara efektif penggunaan media sosial untuk melayani nasabah," cakap Liwan.
Strategi lain dalam meningkatkan kinerja ialah menambah Wakil Pialang Berjangka (WPB). Liwan pun mengakui, RFB Pekanbaru menargetkan WPB sebanyak lebih 10 orang pada periode selanjutnya.
Di sisi lain, stakeholder lain seperti media dan masyarakat perlu terus diberikan edukasi. Caranya disesuaikan dengan kondisi pandemi sekarang yakni melalui webinar, online trading class, dan media training. Pemahaman mereka seputar perdagangan berjangka akan dapat menarik para investor.
"Jika masyarakat dan media sudah paham, maka sangat memungkinkan transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan perdagangan berjangka akan melonjak tinggi. Hal ini seiring dengan bertumbuhnya minat investasi di produk-produk derivatif perdagangan berjangka," ucapnya.
Pialang Teraktif
PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) berhasil mempertahankan posisi sebagai perusahaan pialang berjangka teraktif di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) di tengah pandemi Covid-19 tahun 2020. Raihan tersebut didasarkan atas keberhasilan perseroan dalam mendongkrak volume transaksi menjadi 1,65 juta lot sepanjang 2020, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai 1,54 juta Lot.
Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, RFB tercatat sebagai perusahaan pialang berjangka dengan kontribusi terbesar terhadap transaksi berjangka di JFX. Bahkan, keberhasilan RFB meningkatkan volume membuat JFX berhasil memecahkan rekor transaksi berjangka dalam 20 tahun ini.
"Rifan Financindo Berjangka merupakan perusahaan pialang dengan kontribusi terbesar di industri perdagangan berjangka. Rifan Financindo Berjangka berkontribusi hingga 19% terhadap total transaksi di JFX sepanjang 2020," ujar Stephanus.
Tahun 2021, JFX menargetkan peningkata volume transaksi berjangka menjadi 10 juta lot. Sedangkan Bappebti menargetkan pencapaian 77,7% dari target yang telah ditetapkan.
"Saya optimistis dan bisa dengan target tersebut dengan melihat fakta perusahaan-perusahaan pialang di JFX termasuk perusahaan pialang terbesar, RFB yang memberikan dukungan luar biasa untuk pencapaian target JFX di 2021," ujarnya.
Di sisi lain, Stephanus menjelaskan, industri perdagangan berjangka merupakan industri yang tidak lekang oleh waktu dan tidak terkontraksi saat pandemi ini. Tahun 2020, industri perdagangan berjangka Indonesia mengalami kontraksi positif dan RFB justru bisa menikmati kenaikan volume transaksi perdagangan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kami yakin Rifan Financindo Berjangka bisa tetap tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik dalam hal kemakmuran, peningkatan komisi dari waktu ke waktu berkat konsep kepemimpinan good leader as a good action," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |