PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dalam beberapa waktu terakhir angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau masih tinggi. Akibatnya tempat isolasi pasien di Asrama Haji Provinsi Riau penuh.
Sejak awal pandemi, Polda Riau bersama beberapa stake holder telah melakukan berbagai rumusan tentang perawatan pasien Covid-19, baik yang memiliki komorbid maupun dengan kategori ringan.
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, persoalan saat ini adalah ketersediaan ruang rawat inap di tempat isolasi pasien Covid-19 yang masih kurang tercukupi terutama di Asrama Haji Provinsi Riau Pekanbaru.
"Maka dari itu, kita ingin rentang waktu rawat pasien Covid-19 dari sebelumnya 14 hari, diminimalisir kembali menjadi 10 hari. Bahkan bisa sampai 6-7 hari. Dengan catatan, pasien yang tengah dirawat tetap ditangani dengan baik sampai mengalami kesembuhan," kata Agung, Ahad (1/8/2021).
Sebab menurut Agung, ruangan yang ada akan ditempati oleh pasien Covid-19 yang lain. Selanjutnya, dari ruang perawatan yang sudah mengalami peningkatan kesehatan bisa dirawat di ruang isolasi terpadu Asrama Haji Provinsi Riau Pekanbaru.
Ia berharap semua bisa bergotong royong mulai membangun dan bersama-sama untuk menangani masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan baik.
“Sekecil apapun kontribusi kita sangat diperlukan pada saat ini, saya yakin dengan cara kita bergotong royong berkolaborasi dengan yang lain itu akan membuat kita semakin baik. Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh warga Riau, mari bangun dan kita bantu, saudara-saudara yang mempunyai otoritas dan kemampuan untuk menangani Covid-19,” jelasnya.
“Mari kita bersama untuk mencegah penularan dan menyembuhkan yang terpapar Covid-19 saya yakin kita bisa menghadapi pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |