Zaini Rizaldy
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan belum ada ditemukan warga Pekanbaru terpapar Covid-19 varian Omicron. Satu warga yang dikabarkan probable Omicron beberapa hari lalu dinyatakan negatif usai jalani tes swab dan pemeriksaan di Litbangkes.
Kepala Dinkes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, saat ini, ada 32 kasus probable omicron yang dikirim ke Litbangkes pusat untuk memastikan jenis virus.
"Jadi belum positif Omicron. Baru kemungkinan Omicron. Maka kita kirim ke Litbangkes pusat untuk memastikan apakah memang varian Omicron atau tidak," kata Zaini Rizaldy, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, hingga hari ini juga belum ada laporan yang masuk ke Dinkes terkait ditemukannya covid varian Omicron ini. Tenaga kesehatan juga sudah bersiap jika ada kemungkinan varian baru ini masuk ke Kota Pekanbaru.
Sebab, prediksi dari ahli epidemiologi puncak lonjakan kasus terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2022. "Artinya kita siap baik dalam segi sarana prasarana dan petugasnya. Namun kita berharap tidak terjadi lonjakan kasus varian Omicron ini di Pekanbaru," jelasnya.
Guna mencegah masuknya varian Omicron ini pemerintah kota juga menggesa pemberian vaksinasi Covid-19. Ia menyebut capaian vaksin di Kota Pekanbaru sudah 107 persen dari target.
Menghadapi prediksi lonjakan covid ini, Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru meninjau ketersediaan oksigen dan obat-obatan ke sejumlah fasilitas kesehatan. Tim pertama kali menyasar Rumah Sakit Awal Bros Sudirman.
Di sana tim melihat ketersediaan oksigen guna penanganan pasien Covid-19. Tim juga meninjau layanan rumah sakit dalam penanganan pasien positif dan BOR.
Tim juga melihat ketersediaan ruang isolasi di tempat Isolasi Terpusat (Isoter) Asrama Haji. Di sana masih tersedia ruang isolasi dengan kapasitas mencapai 500 bed.
Tim kembali melakukan peninjauan di gudang obat-obatan farmasi Dinas Kesehatan Pekanbaru di Jalan Garuda, Kecamatan Bina Widya. Mereka memastikan ketersediaan obat-obatan covid di sana masih cukup.
"Kita meninjau ke beberapa lokasi terhadap kesiapan kita dalam menghadapi lonjakan kasus covid. Yang diprediksi puncaknya Februari hingga Maret," kata dr Zaini.
Sejumlah obat-obatan yang digunakan dalam penanganan pasien Covid-19 masih mencukupi. Zaini menyebut obat-obatan yang tersedia seperti antiviral, antibiotik dan obat-obatan lainnya lebih dari cukup. Ada juga vaksin 20.000 dosis lebih vaksin yang masih tersedia di sana.
"Mudah-mudahan dengan kesiap-siagaan ini agar kasus covid tidak meningkat di Pekanbaru. Seandainya jika meningkat pun kita sudah siap," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |