PEKANBARU (CAKAPLAH) - Puluhan pengunjuk rasa melakukan aksi demontrasi di depan gedung DPRD Riau, Senin (28/3/2022). Mereka menuntut agar Badan Kehormatan DPRD Riau untuk mencopot Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho.
Massa aksi menilai, telah terjadi adanya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh Agung Nugroho. Massa menyebut adanya upaya pengrusakan psikologis mantan istri dan anaknya tersebut.
Usai menyampaikan tuntutan, massa pun menggeruduk gedung wakil rakyat untuk memaksa masuk.
Tak selang berapa lama, Wakil Ketua DPRD Riau, Syafaruddin Poti didampingi anggota DPRD Riau, Robin Hutagalung menemui massa aksi. Sebanyak 5 perwakilan massa aksi pun masuk ke dalam gedung DPRD Riau untuk menyampaikan aspirasinya.
Setelah mendengar aspirasi para massa aksi, Poti mengatakan akan menyampaikan hal ini kepada Badan Kehormatan DPRD Riau.
Sementara itu, dihubungi terpisah, kepada CAKAPLAH.com, Agung Nugroho mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan menyesalkan aksi yang dilakukan dengan pelemparan petasan dan bom asap tersebut.
"Saya tidak bersalah, kenapa saya dibuat seperti ini. Semakin banyak premanisme yang menekan pejabat pejabat. Saya selaku pimpinan DPRD meminta Sekwan untuk melaporkan pendemo yang lempar mercon dan mengancam orang kerja," tukasnya.
Sebelumnya seorang perempuan membuat pengakuan kalau dirinya merupakan mantan istri Agung Nugroho. Dalam video yang beredar di media sosial perempuan tersebut ia telah ditelantarkan oleh Agung ketika baru melahirkan. Bahkan anaknya meninggal dunia.