PEKANBARU (CAKAPLAH) - PT Tirta Madani bertanggungjawab penuh atas terjadinya kecelakaan yang terjadi di galian air bersih Jalan Riau, Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, sempat terjadi kecelakaan di proyek galian pipa air bersih di Jalan Riau, Pekanbaru. Korban terjatuh ke dalam lubang galian air bersih.
"PT Tirta Madani sebagai pemberi kerja kepada kontraktor PT Kalirandoe Jaya Abadi, bertanggung jawab penuh baik untuk pengobatan dan juga memperbaiki kendaraan korban," ujar Manajer Operasional PT. Tirta Madani Budi Santosa kepada CAKAPLAH.COM, Sabtu (11/6/2022).
Ia mengatakan pihaknya telah bertanggung jawab terkait dengan pengobatannya, serta kerusakan kendaraan yang dialami oleh korban.
"Korban juga sudah menyebutkan bahwa pertanggungjawaban yang diberikan juga sudah cukup. Mengingat ketika terjadinya hal naas tersebut suasana pagi yang berkabut juga menjadi faktor penyebab terjadi kecelakaan ini," cakapnya.
Disampaikan Budi, saat ini pihaknya sedang menggali jaringan pipa air bersih dan akan dilaksanakan selama 5 tahun ke depan. Tahun pertama itu dilakukan di Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Senapelan, tahun kedua atau tahap kedua di Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Pekanbaru Kota, tahap ketiga di Kecamatan Pekanbaru Kota dan Kecamatan Limapuluh, kemudian tahun keempat Kecamatan Sail, dan tahun kelima Kecamatan Bukit Raya.
"Harapannya dengan adanya jaringan pipa air bersih baru ini akan meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat Pekanbaru. PT Tirta Madani merupakan bentuk dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) antara Perumdam Tirta Siak dengan anak Perusahaan PT PP Persero, PT Tirta Madani," sebutnya.
Hendri Susanto selaku Health Safety Enveronment menambahkan terkait dengan standar operasional perusahaan dalam hal pengamanan wilayah galian dinilai sesuai dengan prosedur yang ada.
"Kita selalu memastikan keamanan bekerja, karena bahkan setiap tiga bulan ada audit yan dilakukan kantor pusat kita. Hal itu pasti akan kami lakukan. Namun hal ini pun kemudian menjadikan evaluasi bagi kami. Setelah kejadian ini, kami memastikan beberapa titik galian memiliki rambu - rabu yang cukup jelas untuk mengingatkan pengendara," ungkapnya.
Tak lupa dirinya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu yang ada untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas di sekitar lokasi galian.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Pasla mengatakan, pihak-pihak yang terlibat dalam kecelakaan ini harus bertanggung jawab terkait permasalahan yang menyangkut keamanan masyarakat.
"Kontraktor harus memperhatikan aspek-aspek utama seperti keamanan dan juga lingkungan, dan lubang galian ini (Jalan Riau) butuh waktu lama untuk ditutup karena merupakan galian connecting. Ini harus jadi perhatian," kata Roni, Sabtu (11/6/2022).
Galian tersebut akan memakan waktu yang lama untuk ditutup dan diaspal kembali, politisi PAN ini menegaskan kontraktor harus memperhatikan keselamatan pengguna jalan.
Ia juga menyampaikan, Komisi IV DPRD Pekanbaru juga akan segera memanggil PDAM Tirta Siak, PT PP Madani, dan juga kontraktor.
"Jangan ada buang badan dan lempar tanggungjawab, PDAM Tirta Siak dan PT PP Madani di sini adalah pihak yang paling bertanggungjawab," jelasnya.
Lanjutnya, PDAM Tirta Siak dan PT PP Madani adalah pihak yang paling bertanggungjawab karena kedua perusahaan BUMD Pekanbaru ini yang memiliki pekerjaan awal sebelum dilimpahkan ke kontraktor.
Kata Roni, apabila memang adanya kontraktor yang lalai, Komisi IV DPRD Pekanbaru akan meminta pertanggungjawaban ke PDAM Tirta Siak dan PP Madani.
Dalam pemanggilan itu nantinya Komisi IV DPRD Pekanbaru akan melihat bentuk dan isi kerjasama antara PDAM Tirta Siak, PT PP Madani, dan juga Kontraktor.
"Karena PDAM Tirta Siak ini BUMD, tentu Pemko Pekanbaru punya kepentingan besar seperti penyertaan modal," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |