Warga mengenakan masker saat beraktivitas. Foto: Liputan6.com
|
(CAKAPLAH) - Indonesia kembali menghadapi kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Terkait hal ini, Ketua Satgas Penangan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban kembali meminta menggalakkan penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Rasanya prokes harus digalakkan lagi - agar kita dapat menekan risiko penularan sebelum telat," kata Prof Zubairi dalam cuitan Twitter-nya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Rabu (15/6/2022).
Ia sadar bahwa sebagian masyarakat sudah bosan berhadapan dengan virus COVID-19. Namun, prokes merupakan salah satu kunci penting dalam mencegah penularan kasus.
"Saya tahu beberapa orang jengah dengan COVID-19. Tapi saya harus ingatkan kembali (penerapan prokes)," tambahnya.
Imbauan tersebut diungkapkan berdasarkan data kasus COVID-19 pada Selasa (14/6/2022), kemarin. Tercatat ada 930 orang terkonfirmasi COVID-19, padahal sehari sebelumnya, yakni Senin (13/6/2022), kasus konfirmasi di angka 591.
Data kemarin juga menunjukan ada 10 kematian. Kemudian positivity rate Indonesia 4,8 persen dan Jakarta 5 persen. Di hari-hari sebelumnya, positivity rate Indonesia berada di angka 1 atau 2.
"Apalagi ada tambahan 930 kasus baru, 10 kematian, serta positivity rate Indonesia 4,8% dan Jakarta 5%," ujar Prof Zubairi.
Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Semakin tinggi positivity rate, pandemi di sebuah negara menunjukkan kondisi kurang baik.
Standar positivity rate yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5 persen. Sementara berdasarkan penjelasan Prof Zubairi, positivity rate secara nasional sudah mendekati standar batas WHO.
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | Detik.com |
Kategori | : | Nasional |