Antrean Biosolar di SPBU Pekanbaru. Foto: Unik Susanti
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Beberapa hari terakhir ini sering terlihat antrean kendaraan di sejumlah SPBU yang ada di Kota Pekanbaru. Antrean berbagai jenis kendaraan tersebut untuk menunggu jatah pengisian Biosolar. Salah satu antrean terjadi di SPBU Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.
Pantauan CAKAPLAH.com, kendaraan yang mengantre di SPBU tersebut terdiri dari berbagai jenis kendaraan. Mulai dari kendaraan pribadi hingga kendaraan lain seperti truk, dan pick up.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sumatra Bagian Utara Agustiawan mengatakan saat ini pihaknya memang sedang melakukan penataan ulang penyaluran Biosolar di Provinsi Riau.
"Saat ini kita memang sedang menata ulang penyaluran BBM subsidi jenis Biosolar di Riau. Hal ini karena untuk konsumsi rerata harian dalam 2 bulan terakhir sudah melebihi batas rerata dari penetapan pemerintah," ujar Agustiawan, Rabu (3/8/2022).
Ia mengatakan berdasarkan data perseroan pada Bulan Juni 2022 dan Juli 2022 lalu, rerata harian penyaluran biosolar di wilayah Riau mengalami peningkatan drastis, untuk Juni mencapai 2.800 KL sedangkan Juli sebesar 2.700 KL.
"Untuk Bulan Juni kemarin itu tembus 2.800 KL. Itu distribusi tertinggi kita selama ini," sebutnya.
Untuk itu mulai Agustus 2022 ini pihaknya menata ulang penyaluran biosolar ke SPBU dan saat ini pihaknya menyalurkan 2.400 kiloliter (KL) perhari.
"Angka ini sebenarnya juga sudah di atas rerata penyaluran harian yang ditetapkan pemerintah sebesar 2.200 KL perhari," sebutnya.
Disampaikan Agus, apabila tidak ada penataan ulang dalam hal penyaluran BBM bersubsidi tersebut ke SPBU, kuota biosolar untuk Riau diprediksi akan habis pada November 2022 mendatang.
Sehingga diperlukan upaya menata kembali penyaluran dengan cara menetapkan pengiriman biosolar sebesar 2.400 KL setiap hari untuk wilayah Riau.
"Jadi ini memang strategi kita agar kuota Biosolar bisa tercukupi hingga akhir tahun," ucapnya.
Dengan strategi yang dilakukan ini, Pertamina memahami di lapangan nanti pasti akan terjadi di lapangan dan ini memang menjadi pilihan sulit.
"Ini memang pilihan sulit yang harus kita ambil. Karena pilihannya adalah kota batasi sekarang agar bisa bertahan sampai akhir tahun atau kita bebaskan tapi tak bisa bertahan hingga akhir tahun. Maka pilihan yang kita ambil adalah mengatur kembali agar BBM ini bisa bertahan hingga akhir tahun," jelasnya.
Dengan penataan ini pihaknya berharap penyaluran BBM bersubsidi menjadi semakin tepat sasaran, karena memang dari hasil evaluasi Pertamina di pusat, disebutkan bahwa 60 persen BBM bersubsidi tidak tepat sasaran dan dibeli oleh kalangan masyarakat mampu dan kalangan industri.
"Kita mengimbau kepada masyarakat Riau untuk segera mendaftarkan kendaraannya melalui website subsiditepat.mypertamina.id untuk bisa membeli BBM bersubsidi kedepannya. Dengan program ini kita berharap kuota yang ditata ulang ini bisa lebih menjangkau masyarakat yang berhak," pungkasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra/Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |