Trump disebut kerap memamerkan dirinya memiliki informasi rahasia soal Presiden Prancis Emmanuel Macron mulai dari kehidupan seksnya sampai isu perselingkuhan. (Foto: ludovic MARIN/AFP)
|
(CAKAPLAH) - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut-sebut memiliki informasi rahasia Presiden Prancis Emmanuel Macron, terutama soal kehidupan seksnya.
Kabar ini mencuat setelah Biro Investigasi Federal (FBI) dan Dewan Arsip Nasional merazia resort mewah Trump, Mar-a-Lago, di Florida baru-baru ini dan menemukan lebih dari 300 dokumen rahasia dan sangat rahasia milik negara disimpan oleh sang mantan presiden.
Menurut dua orang sumber yang mengetahui hal ini, Trump berulang kali membual dan memamerkan kepada beberapa rekan dekatnya bahwa dia menyimpan informasi terlarang tentang kehidupan pribadi Macron.
Kepada Rolling Stone, dua sumber itu mengklaim Trump bahkan mengklaim dirinya mengetahui detail-detail rahasia lainnya soal Macron melalui informasi intelijen yang ia terima.
Trump disebut mengatakan dirinya memiliki informasi "nakal" soal Macron yang "tidak banyak orang tahu".
Isi dokumen rahasia itu pun digadang-gadang mengungkap dugaan perselingkuhan Macron, menurut sumber.
Para sumber mengatakan, Trump juga tidak menjelaskan bagaimana intelijen AS bisa memperoleh informasi rahasia tentang Macron yang ia klaim telah diterimanya.
Sampai saat ini, belum jelas apa isi dokumen terkait Macron yang disita FBI dari rumah Trump itu.
Selain itu, sejumlah pihak menganggap sulit untuk mempercayai omongan Trump karena riwayatnya selama ini yang dikenal kerap membual tanpa bukti yang jelas.
"Sulit untuk mengatakan apakah dia omong kosong atau tidak," kata sumber tersebut.
Meski begitu, rumor dokumen rahasia soal Macron ini telah memicu ketegangan antara AS dan Prancis, menurut dua sumber lainnya.
Baik pejabat Prancis dan AS pun berupaya mencari tahu informasi seperti apa yang sebenarnya diketahui Trump soal Macron dan negara Eropa itu.
Kedua negara juga terus menyelidiki apakah penemuan dokumen-dokumen rahasia negara di rumah Trump ini bentuk pelanggaran keamanan nasional atau tindakan sembrono belaka.
Juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Washington mengakui tengah ikut menyelidiki kasus ini.
Sementara itu, juru bicara Trump tidak menanggapi pertanyaan dari Rolling Stone.
Selama menjabat di Gedung Putih, Trump memang sering bersitegang dengan Macron.
Trump semula mendukung pesaing Macron, Marine Le Pen, dalam pemilu Prancis 2017. Meski begitu, Trump menyatakan dukungannya kepada Macron dan bahkan menyebutnya sebagai "my guy" setelah politikus En Marche! itu menang pemilu Prancis.
Namun, ketegangan Trump dan Macron memuncak pada 2019 lalu ketika AS-Prancis berselisih soal isu Iran, Suriah, dan NATO.
Trump disebut sempat mengecam Macron sebagai "pain in the ass" dalam pertemuan duta besar di Gedung Putih. Eks Sekretaris Pers Gedung Putih, Stephanie Grisham, juga menulis dalam memoarnya bahwa Trump pernah secara pribadi menyebut Macron sebagai "pria pelit".
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |